Menyambut tradisi Apitan di Jawa Tengah saat Idul Adha - WisataHits
Jawa Tengah

Menyambut tradisi Apitan di Jawa Tengah saat Idul Adha

Liputan6.com, Semarang – Masyarakat Jawa Tengah (Jawa Tengah) kerap menjaga tradisi Apitan untuk menyambut Idul Adha. Pelaksanaan tradisi Apitan biasanya terjadi setiap bulan dalam penanggalan Jawa atau pada bulan Dzulqa’dah dalam penanggalan Hijriah.

Sebutan bulan diapit juga karena jatuh di antara dua hari besar Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Pelaksanaan tradisi Apitan telah berlangsung di beberapa daerah, khususnya di Jawa Tengah, selama ratusan tahun.

Dikutip dari berbagai sumber, pelaksanaan tradisi Apitan sangat bervariasi. Tradisi Apitan lebih dikenal dengan sebutan sedekah bumi.

Makna dari tradisi Apitan adalah sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan yang diberikan hasil bumi untuk dinikmati. Meski tidak diketahui kapan tradisi Apitan pertama kali dilakukan.

Namun, diyakini bahwa tradisi ini diperkenalkan oleh para wali Songo selama penyebaran Islam di Jawa. Para Wali menambahkan unsur Islam untuk mengubah tradisi yang telah dianut oleh masyarakat sebelumnya, sehingga masyarakat juga tertarik untuk memeluk agama Islam.

Tradisi Apitan memiliki makna yang dalam sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Tradisi Apitan dilaksanakan dengan kegiatan pengajian dan penyelesaian Al-Qur’an.

Kemudian tradisi tersebut dipadukan dengan berbagai kegiatan kesenian seperti rebana, ketoprak atau wayang kulit. Bentuk budaya wayang kulit ini merupakan salah satu peninggalan kegiatan syiar yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga semasa hidupnya.

Karnaval budaya dan sesaji larung juga diadakan di beberapa daerah untuk warga pesisir. Sesuai tradisi Apitan di Desa Panjangan, Desa Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Masyarakat Kampung Pajangam biasanya membuat panggung sederhana dan menampilkan pertunjukan wayang serta menyajikan berbagai macam makanan tradisional. Ada juga tradisi yang dilakukan oleh warga pantai utara Tambak Bulusan, Karangtengah, Demak melempar sesaji berupa gunungan tumpeng di pantai Istanbul.

Selain itu, ada prosesi budaya Apitan di Desa Wisata Penadaran, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jawa Tengah) yang terdiri dari berbagai prosesi seperti Nawu Sendang, Tayub Jembangan, Tayub Cah Angon, Bale Ngubengi, Karnaval Bregodo dan pentas seni. Kemudian di Desa Sumber Jatitree, Kabupaten Grobogan, tradisi Apitan dilestarikan dalam bentuk arak-arakan gunung, yang dilombakan setelah doa bersama.

Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi tempat pelaksanaan salat Idul Adha di Jakarta pada Minggu (10/7/2022). Bagi masyarakat yang ingin beribadah di JIS, ada persyaratan yang diajukan Pemprov DKI Jakarta untuk melengkapi vaksin booster.

Source: jateng.liputan6.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button