Komitmen KemenKopUKM Wujudkan Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren - Trace Profile - WisataHits
Jawa Timur

Komitmen KemenKopUKM Wujudkan Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren – Trace Profile

Malang – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan, pemerintah berkomitmen dan sangat serius membantu ponpes agar mandiri secara ekonomi.

“Salah satu strategi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren adalah Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren),” kata Menteri Koordinator Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki dalam sambutannya pada peringatan Hari Santri Nasional dan Dies Natalis ke-100 NU di Pesantren Pariwisata An-Nur 2 Al-Murtadlo, Kamis (20/10).

Menurut MenKopUKM, dengan pengembangan sektor keuangan seperti Bank Wakaf Mikro, BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) dan lembaga ultra mikro lainnya, pesantren dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beberapa program yang dijalankan KemenKopUKM dalam mengembangkan ekonomi berbasis di Kopontr seperti: B. pembiayaan dana bergulir dengan tingkat bunga yang sangat rendah sebesar 3 persen flat rate.

Kemudian, MenKopUKM mengatakan, pemerintah juga akan memberikan pendanaan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster. Tahun ini, pagu anggaran KUR yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 373,17 triliun. Direncanakan cap KUR akan dinaikkan menjadi Rp 400 triliun tahun depan.

“Kami (akan) melakukan pilot project pengembangan klaster KUR di sini, karena ponpes bisa menjadi tempat bisnis, bukan hanya tempat menuntut ilmu, di sini bisa menjadi klaster ekonomi bagi pesantren,” kata dia. Menteri Koordinator Bidang Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki.

Selain itu, Ponpes melalui kopontrennya dapat memanfaatkan program Perhutanan Sosial yang memungkinkan mahasiswa atau masyarakat yang tergabung dalam koperasi menggunakan lahan milik negara untuk pengelolaan. Dengan pengelolaan hutan untuk kegiatan produktif, diharapkan perekonomian masyarakat tumbuh lebih baik.

“Dengan program perhutanan sosial, pemerintah memberikan kemudahan akses bagi rakyat kecil atas lahan seluas 2 hektar per orang (untuk dikelola). Setidaknya ada 12,7 juta hektar yang tersedia, jadi saya kira ini bisa dimanfaatkan oleh para santri dan kyai untuk mendongkrak perekonomian di sekitar pesantren,” ujarnya.

Selanjutnya, KemenKopUKM juga mendorong pengembangan ekonomi syariah di pondok pesantren melalui Badan Layanan Umum, LPDB-KUMKM. Salah satu lembaga tersebut didirikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di pondok pesantren.

“Kita harus menjadi kekuatan syariah di dunia, kita juga harus menjadi kekuatan industri halal dunia. Oleh karena itu, Bank Indonesia bersama salah satunya merancang kekuatan ekonomi syariah melalui mode sederhana, yang bertujuan untuk mendorong Indonesia menjadi kiblat fashion dunia,” kata MenKopUKM.

Menteri Teten menjelaskan, pemerintah saat ini gencar mendorong tumbuhnya wirausahawan baru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia sebanyak 1 juta orang pada tahun 2024 agar Indonesia lebih maju.

Saat ini, angka kewirausahaan nasional hanya 3,75 persen dari total penduduk. Padahal, minimal 4 persen pengusaha dituntut untuk menjadi negara maju.

“Presiden mencanangkan program kewirausahaan, jadi kami menargetkan 1 juta pengusaha lagi. Maka saya mengajak Kyai dan Santri untuk menjadi pedagang agar Kyai dan Santri ini dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi rakyat,” ujar MenKopUKM Teten.

Di tempat yang sama, Bupati Malang Sanusi mendukung upaya KemenKopUKM untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, khususnya mahasiswa.

Dijelaskannya, saat ini di Malang bermunculan talenta-talenta muda dari pondok pesantren yang bisa mandiri secara ekonomi. Bahkan karya-karya seperti animasi yang dihasilkan oleh tangan-tangan keren anak muda Malang berhasil memikat beberapa rumah produksi di luar negeri.

“Teruslah berinovasi secara kreatif untuk mengikuti perkembangan teknologi karena ketika orang tersentuh teknologi, pendapatan mereka akan berlipat ganda. Di sini (Ponpes Wisata An-Nur 2 Al-Murtadlo) mungkin kita akan berikan sekolah animasi khusus,” ujarnya.

Sementara itu, H. Fathul Bari selaku pengurus Pondok Pesantren An-nur 2 Al Murtadlo mengapresiasi langkah dan kebijakan pemerintah khususnya KemenKopUKM yang selalu mendukung pondok pesantren di Indonesia untuk mewujudkan kemandirian ekonomi. Ia berharap, ke depan masyarakat pesantren menjadi lebih baik secara ekonomi dan keilmuan.

“Berkat dukungan menteri (Teten Masduki), ekonomi pesantren menjadi lebih mandiri dan bisa berkembang. Semoga Pak Manteri dapat terus mendukung pesantren-pesantren di Jawa Timur dan Indonesia secara lebih umum,” ujarnya.

(merah)
Sumber :
*Humas Kementerian Koperasi dan UKM*
*Media sosial resmi: @Kemenkopukm*

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button