Mitos Gunung Arjuno, Mengapa Dilarang Mendaki Angka Ganjil?

koranmemo.com – Terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan, Gunung Arjuno memiliki ketinggian 3.339 mdpl dengan puncaknya berbentuk kerucut.

Gunung Arjuno merupakan salah satu tempat wisata di Jawa Timur yang menarik bagi para pendaki dan ternyata seperti kebanyakan gunung lainnya juga menyimpan beberapa cerita mistis yang salah satunya terkenal dengan mitos Pasar Setan.

Tidak hanya mitos pasar setan ini berkembang di Gunung Lawu dan Gunung Merapi, Gunung Arjuno juga berkembang di sekitar mitos ini.

Belum diketahui secara pasti, namun banyak pendaki mengaku mendengar suara gemuruh seperti pasar. Kemudian suara-suara itu akan hilang ketika fajar datang.

Banyak yang percaya kalau pasar setan ini merupakan pusat toko minuman keras layaknya pasar biasa.

Dan mitosnya adalah ketika pendaki mendengar suara ini, mereka juga harus berpartisipasi dalam transaksi, melempar koin dan mengambil kerikil sebagai bentuk proses jual beli.

Selain itu, suara batang gamelan juga sering terdengar oleh para pendaki. Konon suara ini berasal dari suara menantu yang sering ditahan pada masa kerajaan Singasari dan Majapahit.

Juga, saat mendaki gunung ini, jumlah anggotanya tidak boleh ganjil, karena jika jumlahnya ganjil, maka rombongan akan diisi oleh pendaki dari dunia lain. Sekali lagi, ini ditulis ke dalam aturan tertulis sebelum mendaki.

Berikut beberapa pantangan tertulis yang tidak boleh dilakukan pendaki:

1. Jangan memakai pakaian dominan berwarna merah

2. Dilarang menggunakan angka ganjil

3. Anda tidak bisa menyombongkan diri dan lakukan saja

4. Jangan merusak situs peninggalan Majapahit di Gunung Arjuno

Hal mistis lainnya datang dari Tikar Jiwo Lali di kawasan pegunungan. Alas dikatakan sering merenggut nyawa manusia.

Siapapun yang menghilang saat mendaki diduga melanggar larangan pendakian. Seperti sombong karena sudah mendaki banyak gunung.

Tertarik mendaki Gunung Arjuno? Percaya atau tidak kisah mistis seperti ini, tapi sebaiknya pantau terus pendakian agar tidak terjadi hal-hal buruk.***

Pengarang: Greselia Amanda

Source: www.koranmemo.com