Mahasiswa dan masyarakat menolak kenaikan harga BBM dan mengepung gedung DPRD kota Tasikmalaya - WisataHits
Jawa Timur

Mahasiswa dan masyarakat menolak kenaikan harga BBM dan mengepung gedung DPRD kota Tasikmalaya

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Meski sempat diguyur hujan di Kota Tasikmalaya, tidak menyurutkan semangat massa aksi massa yang tergabung dalam Aliansi Tasik Abu-abu untuk menggelar aksi menentang kenaikan harga BBM di gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

Sejak pukul 14.00 WIB mereka sudah berkumpul di Bundaran Lampu Jati. Saat aksi massa bertambah dan memenuhi jalan, massa aksi menuju gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

Gelombang protes massa terhadap kenaikan harga BBM terus berlanjut. Sekitar 2000 orang dan pelajar dari Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya mulai mengunjungi Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

Aksi massa mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Abu-abu Tasik itu silih berganti menyampaikan orasi. Sebagian pengunjuk rasa membakar ban bekas di tengah jalan, persis di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya.

Demo-BBM-in-Tasikmalayaa.jpg

Pukul 15:10 WIB, kepulan asap dari ban bekas mewarnai aksi tersebut dan menyulut semangat para mahasiswa yang semakin memadati dan memblokade jalan, sehingga arus lalu lintas di Jalan RE. Martadinata menjadi benar-benar macet, memaksa polisi mengalihkan lalu lintas ke Jalan IR. H. Juanda.

Salah satu tindakan mereka didorong oleh serangkaian kebijakan yang mereka lihat sebagai gaya kolonialisme baru, yang mereka anggap sangat menyesakkan rakyat. Masyarakat dan mahasiswa berpandangan bahwa apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah kolonialisme, menggunakan instrumen kekuasaan untuk menindas proletariat atau kelas sosial bawah.

“Makanya kita bersama-sama menolak berbagai upaya penindasan yang dilakukan pihak berwenang,” kata seorang mahasiswa dalam sambutannya, Kamis (9/8/2022).

Namun aksi massa yang diharapkan seluruh pimpinan dan anggota DPRD hadir dan mendengarkan aspirasinya, ternyata tidak terwujud. Hanya beberapa anggota DPRD yang bisa menemuinya. Hal ini membuat mereka kecewa dan membuat situasi semakin memanas.

Di mata mahasiswa, ketidakhadiran sebagian anggota DPRD merupakan bukti ketakutan mereka, kurangnya keberanian mereka untuk memperjuangkan tangisan masyarakat. Untuk itu, mereka mengingatkan masyarakat agar tidak memilih anggota DPRD yang kurang berani dan tidak mau memperjuangkan aspirasi rakyat.

Demo-BBM-di-Tasikmalaya-a.jpg

Aksi dorong-dorongan meletus antara massa aksi dan petugas, berdasarkan pantauan TIMES Indonesia. Massa mulai memasuki gedung DPRD sekitar pukul 18.05 WIB. Begitu masuk, massa langsung masuk ke aula paripurna.

Di aula paripurna, massa sempat mengutarakan pendapatnya. Namun karena tidak ada anggota DPRD Kota Tasikmalaya di ruang sidang paripurna, mahasiswa berinisiatif untuk mengeluarkan kursi anggota dewan yang ada di ruangan tersebut.

Kursi-kursi berjejer di tengah jalan di depan pintu masuk gedung DPRD, tempat mahasiswa membacakan sikap menolak kenaikan harga BBM lagi.

Pencopotan kursi merupakan bentuk mosi tidak percaya dari massa aksi karena anggota DPRD Kota Tasikmalaya belum sesuai dengan massa aksi.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button