Misi dagang Jawa Timur dan Malaysia mencatatkan transaksi Rp 48,7 miliar
Memuat…
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menggelar misi dagang dan investasi di Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin (19/12/2022).
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar misi dagang dan investasi di Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin (19/12/2022). Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas pasar industri sekaligus mendorong pertumbuhan sektor komersial di Jawa Timur.
Transaksi penjualan tersebut berlangsung di sebuah hotel di Kuala Lumpur mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Alhasil, catatan transaksi mencapai Rp 48,68 miliar. Transaksi ini berasal dari berbagai komoditas inti seperti bumbu, pakaian, kopi, kerupuk, sambal olahan, popcorn, pasta kering, dan multi-produk.
Salah satu permintaan yang cukup banyak adalah Batik Gedog Tuban. “Kami berharap setelah misi dagang ini kita dapat terus bekerja sama dan menggali berbagai komoditas unggulan dari Jawa Timur dan Malaysia, khususnya dari Kuala Lumpur,” kata Khofifah.
Baca Juga: Penggeledahan Gedung DPRD di Jatim Selama 9 Jam, KPK Amankan 3 Koper
Khofifah kali ini menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para peserta misi dagang. Ada 100 pengusaha yang mengikuti kegiatan misi dagang tersebut. 62 di antaranya adalah pengusaha Malaysia.
“Minat pengusaha Malaysia terhadap misi dagang ini cukup tinggi. Bahkan, ada pengusaha mal dan mal yang ingin satu bloknya diisi produk dari Jawa Timur,” kata Khofifah.
Orang nomor satu di Jawa Timur itu juga memaparkan beragam potensi yang bisa dikembangkan di bidang pariwisata. Ini karena hampir 56 juta orang Indonesia mengunjungi wisatawan di Jawa Timur. Ini merupakan potensi bisnis menarik yang perlu dikembangkan.
“Kami yakin ada potensi investasi yang tinggi di bidang pariwisata Jawa Timur, khususnya wisata medis. Peluang pengusaha Malaysia untuk mendapatkan pijakan di Jawa Timur cukup besar. Insya Allah akan ada business trip dari Malaysia ke Jawa Timur di bulan Januari,” ujarnya.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono mengatakan angka perdagangan antara Indonesia dan Malaysia akan mencapai US$21 miliar pada tahun 2021. Angka itu bisa meningkat hingga 36 persen. Pada akhir Oktober, nilai ritel telah mencapai $23 miliar. “Saya setuju dengan Ibu Khofifah. Kami memang tidak bisa tinggal diam dan harus terus berjalan,” kata Hermono.
(md)
Source: news.google.com