Minggu Depan Membersihkan Gibran Untuk Tampilkan Pemkot Solo Milik Sriwedari – Solopos.com
Wali Kota Tunggal Gibran Rakabuming Raka mengaku ingin menunjukkan Sriwedari milik Pemkot melalui aksi bersih-bersih dan pengabdian masyarakat secara masif.
Minggu, 30 Oktober 2022 – 14:42 WIB
Penulis:
Wahyu Prakoso
Editor: Suharsih | Solopos.com
SOLOPOS.COM – Pintu gerbang kawasan Taman Sriwedari Solo. (Solopos/Nicolous Irawan)
Solopos.com, SOLO — Kegiatan bersih-bersih kawasan Sriwedari Solo hanya akan berlangsung pada Minggu (6.11.2022) bersamaan dengan kegiatan Solo Car Free Day (CFD) di Jl Slamet Riyadi.
Demikian disampaikan Camat Laweyan Endang Sabar Widiasih saat dihubungi Solopos.com melalui Whatsapp, Minggu (30/1022). “Minggu depan, 6 November,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, saat diwawancarai wartawan, Kamis (27/10/2022), menyatakan ibadah berjamaah skala besar akan digelar di tanah Sriwedari pada Minggu (30/10/2022). Hal itu dikatakannya usai bertemu dengan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
“Sebelum ketua DPC dipanggil ke Jakarta, saya ke kantor dulu dan kami sentuh agar sedikit rapi. Besok, Minggu, kami akan mengadakan kebaktian besar-besaran di Sriwedari,” kata Gibran, Kamis.
Gibran menjelaskan, pembersihan Sriwedari dilakukan bersamaan dengan CFD Solo. Selain itu, Gibran juga kembali menyinggung soal rencana busana Sriwedari Solo saat diwawancarai wartawan di Hotel Alila Solo, Jumat (28/10/2022).
Baca Juga: Gibran Bersih-Bersih di Sriwedari Solo Minggu, Bakal Adakan Bakti Sosial
Gibran mengatakan, pembersihan Sriwedari untuk menunjukkan bahwa tanah Sriwedari adalah milik pemerintah kota. “Itulah mengapa kami bekerja di sana besok untuk menunjukkan apa yang sebenarnya menjadi milik kami [Pemkot]. Semua proses sudah kami lalui di pengadilan. Kami tidak bermaksud kasar. Tunggu saja,” lanjutnya.
Perjuangan Sriwedari masih panjang
Apalagi, diakui Gibran, perjuangan Pemkot Solo untuk Sriwedari masih panjang. “Kami masih berjuang untuk Sriwedari. Kami terus memantau kemajuan kami. Ini adalah pertarungan yang panjang. Tapi kemarin keputusan terakhir baru diketahui teman-teman media,” ujarnya.
Gibran menjelaskan, pembersihan Sriwedari-Solo itu mudah dan tidak memakan banyak biaya dari APBD. Pemkot Solo mengalokasikan anggaran dari APBD 2023 untuk membersihkan kawasan Sriwedari.
Baca Juga: Dapat Salinan Putusan MA, Anggota FKPPI Solo Tunduk Syukur di Taman Sriwedari
Menurut dia, pembongkaran Graha Wisata Niaga tidak dilakukan dalam waktu dekat. Gedung tersebut akan tetap digunakan untuk Ketoprak Balekambang sedangkan Taman Balekambang ditutup untuk revitalisasi.
“Graha Wisata nanti dibongkar, kita tidak ada tempat untuk Ketoprak. Saya menunggu Taman Balekambang selesai,” jelasnya. Dia menjelaskan, pembukaan lahan bisa dilakukan dalam waktu singkat.
“Tunggu, jangan minum susu, ini masih negara yang kontroversial. Membersihkan tanah, menghancurkan sesuatu dalam satu atau dua hari sudah selesai. Tunggu ya,” jelasnya.
Hanya untukmu
Inspiratif & informatif
Source: news.google.com