Mimbar MAS muncul sebagai saksi bisu detik-detik proklamasi HUT RI 1945 di kota Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Mimbar MAS muncul sebagai saksi bisu detik-detik proklamasi HUT RI 1945 di kota Semarang

Semarang Central Javanews.id – Mimbar megah berwarna cokelat di Masjid Agung Semarang (MAS) di Jalan Kauman, Kota Semarang menjadi salah satu saksi bisu detik-detik proklamasi HUT RI 1945.

Saat Jatengnews.id mengunjungi MAS dan masuk ke dalam, ia melihat pilar mimbar kokoh terbuat dari kayu jati dan diukir berbentuk tanaman. Mimbar hanya digunakan setiap hari untuk khutbah bagi para khatib.

Namun, mimbar yang berusia berabad-abad itu menjadi tempat pertama kali kemerdekaan Indonesia disampaikan di kota Semarang.

Baca juga: Festival Kuliner Aloon-Aloon Masjid Agung Kauman menjadi objek wisata baru di kota Semarang

“Mimbar ini digunakan oleh salah satu pengurus masjid untuk memproklamasikan Hari Kemerdekaan Indonesia,” kata Takmir MAS, Muhaimin, Rabu (17/8/2022).

Muhaimin mengatakan saat itu Hari Kemerdekaan jatuh pada hari Jumat. Seorang pengelola masjid bernama Dr. Agus mendengar berita proklamasi kemerdekaan di Dark Radio pada pukul 10.00 WIB.

Kemudian, dr. Agus bergegas menuju masjid tempat pelaksanaan salat Jumat. Sekitar pukul 11.00 WIB sebelum salat Jumat, beliau berdiri di mimbar dan mengumumkan kemerdekaan Indonesia kepada jamaah.

“Jadi ini hari Jumat, dan banyak orang miskin yang menunggu shalat Jumat. Saat mendengar berita kemerdekaan, dr. Agus menuliskan teks proklamasi yang didengarnya, lalu masuk ke masjid dan berdiri di mimbar untuk meneruskan pesan kemerdekaan Indonesia,” kata Muhaimin.

Berita kemerdekaan Indonesia di Masjid Kauman juga sampai ke tentara Jepang yang masih berjaga-jaga di Kota Semarang.

Usai mengikuti Proklamasi Kemerdekaan, dr. Agus menjadi buronan tentara Jepang dan harus mengungsi ke Jakarta hingga meninggal.

“Almarhum dr. Agus juga meninggal di Jakarta,” ujarnya.

Tentara Jepang tidak hanya memburu dr. Agus, juga mengepung jemaah di Masjid Kauman. Saat itu Masjid Kauman masih milik Bupati Semarang.

Baca juga: TPP ASN Kota Semarang Kini Kembali ke Setiap OPD, Ini Alasan Sekda!

“Tak lama kemudian, terjadi perlawanan dari masyarakat Semarang yang dikenal dengan Perang Lima Hari di Kota Semarang,” kata Muhaimin.

Menghormati peristiwa tahun 1952, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. H. Soekarno menyempatkan diri untuk menghadiri salat Jumat dan berpidato di masjid ini.

“Isi pidato Pak Soekarno berisi ucapan terima kasih karena Majid Kauman menjadi salah satu tempat proklamasi kemerdekaan,” pungkasnya. (Tito-01)

Source: www.jatengnews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button