Meski dibanjiri pariwisata, Yogyakarta ingin mengurangi 50 ton sampah setiap harinya - WisataHits
Yogyakarta

Meski dibanjiri pariwisata, Yogyakarta ingin mengurangi 50 ton sampah setiap harinya

Meski dibanjiri pariwisata, Yogyakarta ingin mengurangi 50 ton sampah setiap harinya

TEMPO.CO, Yogyakarta – Kota Yogyakarta bertujuan untuk mengurangi sampah hariannya meskipun menjadi tujuan utama wisatawan domestik. Dengan pemberlakuan peraturan baru yang mencakup denda untuk pengelolaan sampah, khususnya sampah anorganik, Kota Yogyakarta menargetkan pengurangan timbulan sampah setiap hari yang rata-rata 200 ton menjadi 50 ton per hari.

Implementasi Ordonansi Sampah yang merupakan bagian dari gerakan Zero Waste ini digagas oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan akan berlaku efektif pada Januari 2023. Meski kunjungan wisatawan ke Yogya masih tinggi, kami optimis sampah harian akan berkurang hingga 50 ton. Sekda Pemkot Yogyakarta sekaligus Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, Minggu, 15 Januari 2023.

Saat ini total ada 576 TPA di Kota Yogyakarta berdasarkan RW dan RT. Bank sampah membantu warga setempat dan memfasilitasi pembuangan sampah anorganik.

Aman mengatakan bank sampah telah ditingkatkan untuk menanggapi situasi darurat sampah karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, yang menampung sampah dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, sekarang hampir penuh. “Jadi semua sampah anorganik rumah tangga di Kota Yogya, destinasi wisata, harus dibuang melalui bank sampah karena TPA sekarang hanya menerima sampah dan residu organik,” kata Aman.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, sampah harus ditangani secara serius karena juga mempengaruhi wajah Kota Yogya sebagai destinasi wisata unggulan wisatawan domestik setiap tahunnya. “Kegiatan bank sampah ini terus kami pantau karena dapat dipantau secara real time melalui aplikasi Jogja Smart Service dan website DLH Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Manajer Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, sejak awal tahun ini, pemilahan sampah dari bank sampah juga digenjot di 29 pasar tradisional se-Kota Yogyakarta. “Kami menjalankan tiga unit truk kompak untuk membantu pasar mengelola limbah yang mereka hasilkan,” katanya.

Mobil press ini dilengkapi dengan mesin press untuk memadatkan sampah organik. “Sampah organik yang masuk ke dalam mobil press dapat ditekan sehingga cairan pada sampah organik tersebut dikeluarkan, otomatis mengurangi volume sampah organik yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan,” kata Veronica.

Menurut perhitungan, rata-rata timbunan sampah di pasar tradisional Kota Yogyakarta sekitar 27 ton per hari, sedangkan rata-rata sampah yang dibuang di TPA Piyungan sekitar 17-18 ton per hari.

Baca juga: Pasar Klitican akan menjadi tuan rumah pedagang kaki lima Malioboro

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terkini dan berita unggulan dari Tempo.co di kanal Telegram Tempo.co Update. Klik gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button