Menyajikan rilis data tren digitalisasi di Indonesia pascapandemi, penggunaan SaaS meningkat - WisataHits
Yogyakarta

Menyajikan rilis data tren digitalisasi di Indonesia pascapandemi, penggunaan SaaS meningkat

Tribunjogja.com – Aplikasi Attendr (hadirr.com), yang dikenal sebagai aplikasi pemantauan kehadiran dan produktivitas karyawan, merilis data tren peningkatan digitalisasi di Indonesia pasca pandemi Covid-19.

Data ini menunjukkan bahwa di tengah resesi global yang membayangi, tren digitalisasi di Indonesia terus meningkat bahkan merambah ke luar Jawa.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus menjadi motor penggerak percepatan digitalisasi di Indonesia.

Baca Juga: Tokopedia Ungkap 5 Tips Analisis Pasar untuk Pengembangan Usaha UMKM

Pembatasan mobilitas selama pandemi 2020-2021 telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan kustomisasi aplikasi pemantauan produktivitas jarak jauh seperti Presentr.

Namun, ternyata tren peningkatan pengguna ini akan terus meningkat pada 2022, meski penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus menurun secara bertahap.

Pada periode 2020-2021, data internal Presentr menunjukkan jumlah titik kehadiran yang terdaftar di aplikasi saat ini meningkat 500 persen.

Selain itu, kebiasaan masyarakat dalam mendigitalkan proses keuangan menunjukkan tren yang meningkat, yang tercermin dari peningkatan jumlah klaim (refund) yang juga meningkat pada aplikasi Attendr.

Menariknya, peningkatan digitalisasi ini didorong oleh perusahaan menengah.

Baca Juga: Travelxism Promosikan Digitalisasi Desa Wisata Melalui Pelatihan Digital Marketing

Afia Fitriati, CEO PT Fatiha Sakti (Fast-8), yang menaungi aplikasi Presentr, mengatakan data ini merupakan indikasi besarnya potensi aplikasi dengan model bisnis Software-as-a-Service (SaaS) di Indonesia. menjadi.

“Di masa-masa sulit seperti ini, ketika sebagian besar perusahaan memangkas anggaran belanja, penggunaan aplikasi berbasis SaaS terus meningkat,” ujarnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa banyak pemilik usaha, khususnya di sektor UMKM, merasa terbantu untuk menjalankan usahanya dengan menggunakan aplikasi yang kami sediakan,” tambah Afia.

Data ini menunjukkan bahwa proses digitalisasi tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Pulau Jawa, tetapi sebenarnya merambah ke luar Pulau Jawa. (tibunjogja.com)

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button