Menumbuhkan potensi terbaik pariwisata Indonesia - WisataHits
Yogyakarta

Menumbuhkan potensi terbaik pariwisata Indonesia

Pandemi Covid-19 2022 perlahan mulai terkendali. Di Indonesia, efeknya bisa dilihat di sektor pariwisata.

Salah satunya bisa dilihat dari hasil survei destinasi pariwisata top dunia yang disiarkan salah satu media televisi komersial terkemuka di Amerika Serikat (AS). Alhasil, mayoritas responden dari seluruh dunia mengatakan bahwa destinasi wisata teraman dan paling menarik adalah Indonesia.

Secara teori, turis yang pergi ke luar negeri mencari 3S.

MATAHARI pertama. Tentu saja, karena cuaca di Eropa, terutama saat bersalju, mereka mencari negara tropis.

Kedua, PASIR. Kami memiliki beberapa pantai yang bagus dan sebagian besar sering dikunjungi oleh olahraga berselancarseperti pantai di Banyuwangi hingga Bunaken.

Ketiga, AMAN.

Jika melihat data statistik jumlah wisatawan yang masuk ke negara-negara ASEAN, Indonesia menempati urutan keempat. Apakah itu semacam pertanyaan besar atau quo vadis pariwisata Indonesia.

Jika kita cermati, Indonesia memiliki pantai yang indah, banyak sinar matahari, keamanan dan kenyamanan yang diakui dunia. Sejak saya mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2011, data selalu menunjukkan bahwa Indonesia kalah dari Thailand yang merupakan pemimpin teguh. Sedangkan posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Malaysia dan Singapura masing-masing.

Beberapa waktu lalu ada kabar gembira dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia mengatakan indeks pengembangan perjalanan dan pariwisata Indonesia naik menjadi 4,4 dari 4,2, menyebabkan peringkat pariwisata naik dari 44 menjadi 32.

“Untuk pertama kalinya, Indonesia menempati peringkat di atas Thailand dan Malaysia,” katanya dalam pidato virtualnya di Forum Investasi Lima Destinasi Super Prioritas di Labuan Bajo, NTT, Jumat (9/9/2022).

Pencapaian itu, kata Luhut, membuat perhatian Jokowi terhadap pengembangan lima destinasi pariwisata prioritas semakin besar. Pengembangan kelima destinasi wisata tersebut merupakan salah satu program strategis nasional, sehingga pembangunan infrastruktur dan fasilitas diprioritaskan.

Saya memiliki sedikit pengalaman dan penelitian terkait promosi pariwisata kita yang minim. Kami berharap pariwisata dapat menstimulus semua sektor perekonomian, mulai dari perusahaan besar seperti hotel, maskapai penerbangan dan biro perjalanan.

Hal yang sama berlaku untuk UMKM seperti toko suvenir dan perusahaan persewaan sepeda motor. Pemerintah kurang peduli dengan data promosi pariwisata, bahkan dengan Malaysia saja anggaran promosi pariwisata kita jauh tertinggal. Ini adalah fakta yang mengkhawatirkan dimana potensi wisata 3S di Indonesia.

Kita harus aktif menyelenggarakan promosi pariwisata seperti pasar perjalananmisi budaya atau memasang iklan di saluran TV populer seperti National Geographic, CNN, CNBC dan lain-lain. pemangku kepentingan pariwisata kita jarang diiklankan dengan promosi pariwisata.

Promosi pariwisata Indonesia juga kalah dengan Turki, Singapura, dan Malaysia yang kini cenderung menjajaki ekowisata di Sabah dan Sarawak. Kita juga sebenarnya lebih besar, bukan hanya pulau Kalimantan tapi juga Sulawesi. Ekowisata kami adalah yang paling beragam di dunia.

Padahal, potensi alam kita seperti anugerah yang turun dari surga, hanya saja kita tidak pernah menggunakannya dengan baik. Pemerintah juga mengetahui dan berharap pariwisata dapat mendorong semua sektor perekonomian.

Di sisi lain, data menunjukkan setelah pandemi Covid-19 mereda, perkembangan pariwisata dalam negeri mulai meningkat tajam, terutama ketika persyaratan naik pesawat bisa dilonggarkan. Pemerintah telah mencanangkan 10 destinasi wisata unggulan Indonesia mulai dari Danau Toba hingga Raja Ampat.

Yang perlu kita perhatikan adalah sebaiknya kita fokus pada pariwisata dalam negeri. Hanya saja pendapatannya dalam rupiah dan sebagian operasional penunjang pariwisata menggunakan dolar AS.

Misalnya, sebagian makanan dan minuman yang dibeli hotel bintang lima masih diimpor, seperti daging sapi untuk steak. Begitu juga dengan maskapai yang setengah dari pengeluarannya masih dalam dolar AS, seperti avtur, suku cadang, dll.

Untuk wisata tertentu, kita juga harus menyeimbangkan antara wisata domestik dan wisata outbond. Data menunjukkan bahwa perkembangan pariwisata Asia-Pasifik adalah yang tertinggi di dunia, sehingga kita harus fokus pada pasar Asia-Pasifik.

Maskapai penerbangan Indonesia sangat lemah di Amerika dan Eropa. Yang potensial adalah Jepang dan China. Data menunjukkan bahwa wisata outbond masih didominasi oleh Singapura dan Malaysia. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat potensi pasar pariwisata outbound dan inbound Indonesia belum maksimal.

Australia yang dekat dengan Bali dan Lombok harus dimaksimalkan. Sayangnya hanya ada satu maskapai penerbangan dari Indonesia ke Bali.

Garuda Indonesia juga tidak lagi terbang ke Sydney, Perth atau Brisbane. Air Asia Indonesia juga memiliki jadwal penerbangan yang tidak teratur ke Australia. Praktis tidak ada transportasi udara dari Australia ke Bali dan Lombok. Titik lemahnya sebenarnya ada di transportasi udara.

Singapura dan Malaysia masih menyumbang wisatawan untuk masuk ke Indonesia. Hanya saja tidak seperti turis Eropa yang menyukai petualangan dan pindah kota.

Wisatawan dari Singapura hanya punya pilihan Batam atau Bali, sedangkan Malaysia juga punya pilihan untuk menapaki jejak leluhurnya, misalnya ke Sumatera, Aceh atau Yogyakarta. Maka wajar jika AirAsia Indonesia membuka rute Padang-Johor.

Padahal, jika kita melihat data statistik arus turis ke Singapura atau Malaysia, seharusnya kita mendorong maskapai kita untuk membawa turis dari Singapura atau Malaysia. Kita perlu memperbanyak seperti Citilink, Lion Group tetap bisa.

Saya mengamati penggunaan persewaan maskapai di kalangan turis Tiongkok sebelum pandemi Covid-19 yang sukses. Destinasi favoritnya adalah Manado.

Faktor 3S terpenuhi di Manado. Untuk itulah, banyak wisatawan dari daratan China. Manado memiliki banyak pulau kecil yang sangat bagus untuk menyelam dan snorkeling. Bahkan di Tomohon juga ada pariwisata yang berkembang, seperti festival bunga, ada juga pasar ekstrim, yang memang kontroversial bagi pecinta binatang.

Di Tomohon kita juga bisa membeli oleh-oleh khas parang dan di Tondano kita juga bisa makan ikan disana. Manado memang perpaduan wisata bahari dan wisata gunung dingin menghadap Gunung Lokhon.

Sebenarnya ada banyak wisata tersembunyi di Ternate, jika itu yang ingin Anda dorong. Satu-satunya pertanyaan besar yang kita miliki adalah masih sangat minimnya anggaran untuk promosi pariwisata.

Kami seperti berlian yang hanya perlu dipotong dengan bantuan anggaran iklan, bukan hanya konvensional. Maka kita harus berani memasang iklan di Amerika di TV seperti CNN, CNBC, National Geographic. ya mahal Belum lagi TV di Eropa, media placement kita harus berani.

Sayangnya kami telah terpilih sebagai tujuan wisata paling nyaman di dunia dan kami memiliki banyak 3S yang sangat lengkap tetapi tidak dapat dimaksimalkan.

Padahal, selain Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dunia pariwisata banyak melibatkan unsur kementerian lain, seperti Kementerian PUPR, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kesehatan. Banyak pemangku kepentingan yang terlibat dan kita harus membantu Dinas Pariwisata dan Industri Kreatif untuk membuka potensi pendapatan di sektor pariwisata baik domestik maupun internasional.

(m²/m²)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button