MenKopUKM: Pengembangan industri cinderamata perkuat jalur pemasaran UMKM - WisataHits
Yogyakarta

MenKopUKM: Pengembangan industri cinderamata perkuat jalur pemasaran UMKM

MenKopUKM: Pengembangan industri cinderamata perkuat jalur pemasaran UMKM

INDOPOS.CO.ID – Bangkitnya industri pariwisata pasca pandemi COVID-19 diharapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi UMKM di daerah, salah satunya melalui inovasi pada industri souvenir.

Oleh karena itu, MenKopUKM Teten Masduki mendorong pengembangan industri cinderamata untuk memperkuat jalur pemasaran para pelaku UMKM.

Di Bali misalnya, sektor pariwisata di Pulau Dewata menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan pada triwulan III 2022, dengan lebih dari 2,3 juta wisatawan mancanegara dan 3,9 juta wisatawan domestik.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Bali sendiri mencapai 8,1 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen pada triwulan III 2022.

Menurut Teten, salah satu pendukung peningkatan jumlah wisatawan di Bali adalah inisiatif pemerintah menggelar berbagai event internasional di Bali. Hal ini membuka peluang bagi UMKM untuk mempromosikan berbagai produk unggulannya.

“Bali merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Dan oleh-oleh merupakan bagian dari tujuan wisata yang sangat penting. Kami beruntung memiliki rantai toko suvenir seperti Krisna di Bali. Banyak brand lokal yang tumbuh karena Krisna bekerja sama dengan para pelaku UMKM untuk menjadi agregator,” ujarnya pada peresmian gerai Serba Aji’k di Dewi Sri, Badung, Bali, Kamis (26/1) malam.

Kehadiran Krisna sebagai agregator telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan bersama antara UMKM dan Krisna Holding Company sebagai sebuah perusahaan.

“Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) juga telah bekerja sama dengan Ajik untuk memperkuat basis bisnis Krisna dengan pemasok UMKM. Bagaimana Krisna memimpin program kluster KUR,” kata Teten.

Menteri Teten menambahkan, KemenKopUKM juga bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk membantu produk Indonesia masuk ke pasar dunia dengan membuka Indonesian Trade House (ITH) di Swiss.

“Kita lihat permintaan global seperti apa. Kopi, gula kastor, bahan alami, produk kesehatan, dan furnitur sangat diminati, seperti kemarin di Swiss sebagai pusat pasar Eropa dan dunia. Saya kira kalau kacang tanah Ajik Krisna dijual ke luar negeri pasti laris manis di sana,” kata MenKopUKM.

perluasan pasar

MenKopUKM juga meresmikan pembukaan cabang Aji’k Serbia pertama di Dewi Sri, Badung, Bali. Kehadiran outlet pertama ini diharapkan dapat mendorong perluasan akses pasar produk UMKM Indonesia sehingga lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara.

Tak hanya itu, keberadaan Serba Aji’k sebagai etalase oleh-oleh khas Bali menjadi pintu masuk ke pasar global. Untuk itu, inovasi produk, pengemasan dan standarisasi mutu harus mampu mengikuti standar internasional. “Karena Bali adalah jendela kita untuk masuk ke pasar dunia,” ujar MenKopUKM.

Menurut survei yang dilakukan Katadata, beberapa oleh-oleh yang paling diminati wisatawan asal Bali antara lain kue susu, kacang disco, dan bakpia.

I Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna mengatakan, peresmian Serba Aji’k bertujuan agar UMKM lebih bergairah dan perekonomian Bali kembali tumbuh.

“Karena produk yang paling laris adalah kue susu, tapi selain itu banyak juga produk UMKM disini. Untuk itu, setiap 2-3 bulan dilakukan evaluasi bagaimana perkembangan pasar ke depan. Jika permintaan terus berlanjut, kami akan menambah jumlah UMKM. Sebelumnya hanya 365 menjadi 500 UMKM,” kata Ajik.

Diakuinya, pertumbuhan Krisna sendiri sejauh ini lebih baik dibandingkan sebelum pandemi. “Pandemi memang sulit, tapi berbagai inovasi bermunculan berkat pandemi ini. Bagi saya, pandemi juga membawa berkah,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Teten juga mengunjungi pabrik Pie Susu Aji’k terbesar di Bali seluas 1 hektar. Kehadiran pabrik ini untuk memenuhi membludaknya permintaan kue susu di Bali, terutama di akhir pekan.

“Pabrik ini mampu memproduksi 25.000 dus kue susu per hari. Bulan Mei 2023 kami berencana buka kembali di Gianyar dengan kapasitas produksi 35.000 box per hari. Kami juga mempekerjakan hingga 300 orang, terutama anak-anak penyandang disabilitas. Tahun ini kami juga akan membuka oleh-oleh Nusantara di Yogyakarta, 2 di Jakarta, 1 di Serpong dan doakan bisa dibuka di Swiss,” kata Ajik. (exp)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button