Menjalankan program CSR, Antam (ANTM) memberdayakan 42.000 mitra peduli - WisataHits
Jawa Barat

Menjalankan program CSR, Antam (ANTM) memberdayakan 42.000 mitra peduli

ILUSTRASI. Program CSR PT Antam Tbk

Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam telah mencetak 42.179 mitra sponsor sejak perusahaan pertambangan meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial (CSR). Komitmen Antam terhadap pemberdayaan masyarakat telah lama menjadi cita-cita Antam, sejalan dengan semangat kemandirian.

Nico Kanter, Direktur Utama Antam, mengatakan pihaknya telah menasehati berbagai jenis perusahaan, termasuk UMKM, terutama di bidang bisnis.

“Mitra sponsor Antam berasal dari berbagai sektor usaha antara lain industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, jasa seperti Makanan & MinumanKerajinan tangan, batik, tenun, perak hingga perusahaan perikanan,” kata Nico dalam keterangan resminya, Kamis (18/8).

Pertumbuhan mitra yang didanai UMKM juga cukup signifikan. Dia mengatakan 167 mitra yang didanai akan ditambahkan pada tahun 2021.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 5.000 Hari Ini Ke Level Rp 975.000 Per Gram (18/8)

Selain itu, Antam telah menjalankan beberapa program untuk meningkatkan kualitas masyarakat. Misalnya program beasiswa di unit operasional masing-masing perusahaan, pengembangan bank sampah, pembentukan desa stunting di kabupaten Pulogadung dan pengembangan potensi pesisir di Sulawesi Tenggara.

“Kami juga melakukan program khusus di bidang bedah. Misalnya, Unit Usaha Pertambangan Nikel Maluku Utara telah mengembangkan Industri Kelapa Terpadu dan Program Pengembangan Kopi Halmahera,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa setiap program yang dikembangkan perusahaannya selalu mempertimbangkan potensi lokal.

Tengok saja program Industri Kelapa Terpadu, program ini dilatarbelakangi oleh ketersediaan sabut yang melimpah dan rawan menjadi limbah, serta perlunya sabut untuk reklamasi di wilayah operasi Antam Maluku Utara yang dikelola oleh Pulau Jawa harus diimpor.

“Antam juga mendukung masyarakat di Desa Geltoli, Kecamatan Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara dalam mengolah sabut kelapa menjadi produk Cocomesh dan produk diversifikasi lainnya,” tambah Nico.

Begitu juga di UBP Emas yang berkedudukan di Kabupaten Bogor Jawa Barat dan telah mengembangkan Ecovillage Kiarasari, Peternakan dan Peternakan Terpadu di Gunung Dahu, Model Desa Konservasi Cisangku dan Ecovillage Ciguha.

“Di UBP Bauksit Kalbar, kami juga mengembangkan Program Malam Hari dan Program Wisata Alam dan Budaya Danau Laet,” lanjutnya.

Baca Juga: Ini Jurus Antam (ANTM) Hilirisasi Nikel

Program Malamang muncul dari inovasi reklamasi pascatambang berkelanjutan yang mengintegrasikan program reklamasi berkelanjutan (perlindungan keanekaragaman hayati) dan program pengembangan agrowisata (pemberdayaan masyarakat).

“Program ini dikembangkan di desa Tanjung Bunut dan Balai Belungai, melibatkan 141 orang dari desa sekitar perusahaan,” ujarnya lagi.

Nico percaya bahwa setiap program yang dijalankan Antam akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sesuai dengan semangat kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terus tumbuh dan menguat bersama.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

DONASI, dapatkan voucher!

Dukungan Anda akan meningkatkan semangat kami untuk memberikan artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ucapan terima kasih atas perhatiannya, ada voucher gratis senilai donasi yang bisa digunakan untuk berbelanja di toko KONTAN.

Wartawan : Yudho Winarto
Penerbit : Yudho Winarto

Source: industri.kontan.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button