Menikmati keindahan Pantai Pamayangsari Tasikmalaya - WisataHits
Jawa Barat

Menikmati keindahan Pantai Pamayangsari Tasikmalaya

Tasikmalaya

Salah satu tempat menarik yang layak untuk disinggahi saat menjelajahi pantai selatan Jawa Barat di Kabupaten Tasikmalaya adalah Pantai dan Dermaga Pamayangsari di Kecamatan Cipatujah.

Selain panorama pantai, pengunjung Pamayangsari juga bisa menyaksikan hiruk pikuk nelayan dan jual beli ikan. Deretan perahu nelayan yang bersandar di dermaga menyuguhkan pemandangan pantai yang menarik.

Yang tak kalah menarik adalah sejumlah restoran ikan atau seafood yang menawarkan sajian kuliner yang menggugah selera. Bahan segar dari seafood atau segar dari laut membuat masakan di Pamayangsari berbeda. Kualitas ikan, udang dan lainnya masih segar. Yang tak kalah penting, harganya relatif lebih murah.

Tak heran jika kawasan pantai Pamayangsari menjadi salah satu destinasi wisata pantai terpopuler di Tasikmalaya, sekaligus menjadi persinggahan para pengendara treking di sepanjang jalur utama selatan Jawa Barat.

Pilihan penginapan di sekitar pantai Pamayangsari juga banyak. Menikmati panorama matahari terbit di pantai merupakan “bonus” yang Anda dapatkan saat menginap di Pamayangsari.

Asikin, 45 tahun, warga Pantai Pamayangsari mengatakan, kawasan ini relatif ramai terutama di akhir pekan. “Sabtu atau Minggu ramai, tapi kalau weekday selalu ramai pengunjungnya,” kata Asikin akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, salah satu ikon di pantai ini adalah berfoto dengan latar belakang dermaga perahu nelayan. “Biasanya turis suka foto-foto di dekat dermaga, deretan perahu nelayan ini bisa bagus untuk foto-foto,” kata Asikin.

Sementara itu, Rosid, 50 tahun, nelayan asal Pamayangsari, mengatakan, dermaga kapal nelayan padat. “Mungkin yang mengambil foto bagus melihat perahu yang ramai, tapi sebenarnya itu sulit bagi kami,” kata Rosid.

Menurut dia, jumlah kapal yang berlabuh terlalu banyak di dermaga bisa merusak kapal karena saling bertabrakan. “Kalau ada ombak yang saling bertabrakan, paling tidak kursi perahu akan rusak,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kondisi tambak dermaga yang semakin dangkal sehingga kerap menyulitkan nelayan untuk melaut. “Perlu dikeruk, sudah rata. Kalau sudah rata, susah, harus dorong dulu atau menunggu air pasang,” kata Rosid.

(iqk/iqk)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button