Mengatasi dampak kenaikan BBM, penyeimbangan kembali anggaran Pemkab Bantul - WisataHits
Yogyakarta

Mengatasi dampak kenaikan BBM, penyeimbangan kembali anggaran Pemkab Bantul

Bantul, IDN Times – Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai terasa di masyarakat, seperti: B. harga kebutuhan sehari-hari sudah mulai naik. Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mencatatkan inflasi hingga 5,7 persen.

Pemerintah Kabupaten Bantul juga berupaya mengatasi dampak tersebut, antara lain melalui rebalancing anggaran.

1. Masyarakat berpenghasilan rendah yang paling terpukul oleh kenaikan harga BBM

Mengatasi dampak kenaikan BBM, penyeimbangan kembali anggaran Pemkab BantulBupati Bantul, Abdul Halim Muslih. (IDN Times/Daruwaskita)

Inflasi yang berdampak pada kenaikan harga, tentunya akan berdampak pada masyarakat yang berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pihaknya akan melakukan rebalancing anggaran kegiatan untuk memitigasi dampak tersebut, baik karena biaya tak terduga atau alasan lainnya.

“Pemerintah pusat sudah memberikan bantalan untuk kenaikan BBM ini dengan bantuan langsung tunai atau BLT, sementara anggaran juga akan kita atur ulang untuk menghadapi dampak kenaikan BBM ini,” kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Selasa (6/6/2020). 9/2022).

Baca Juga: Tarif Balik Objek Wisata Bantul Balik Kenaikan BBM Dampak

2. Dana sebesar Rp 20 miliar akan digunakan untuk memitigasi dampak kenaikan harga BBM

Mengatasi dampak kenaikan BBM, penyeimbangan kembali anggaran Pemkab BantulIlustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, Halim mengaku akan mengalokasikan 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) atau sekitar Rp 20 miliar untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kami juga meminta pemerintah kecamatan mengalokasikan 30 persen anggaran dana desa untuk masyarakat miskin. Namun, pola bantuan kepada masyarakat miskin ini masih dibahas oleh Pemkab Bantul,” ujarnya.

Halim menjelaskan, rebalancing anggaran bagi warga terdampak kenaikan harga BBM bisa dilakukan melalui perubahan anggaran APBD 2022.

“Tentunya dukungan seperti apa yang akan dibicarakan Pemkab Bantul dengan pihak terkait agar tercapai hal yang benar,” ujarnya.

3. Desa kehabisan anggaran untuk BLT BBM

Mengatasi dampak kenaikan BBM, penyeimbangan kembali anggaran Pemkab BantulIlustrasi antrian sepeda motor di SPBU (IDN Times/Daru)

Kepala Desa Sumberagung Kapanewon Jetis, Yudi Fahrudin, mengaku sudah tidak punya anggaran lagi untuk menghadapi dampak kenaikan harga BBM. Namun, jika ada peraturan dari pemerintah pusat, maka pihaknya siap melaksanakannya.

“Belum ada gambaran seperti apa BLT BBM itu. Tidak ada persyaratan bagi desa untuk pergi ke sana. Kami hanya patuh, tapi tidak ada uang lagi,” katanya.

Yudi mengatakan pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar 40 persen dari Dana Desa senilai Rp1,3 miliar untuk BLT bagi warga yang terdampak COVID-19. Jumlah penerima BLT COVID-19 di wilayahnya mencapai 152 orang.

“Setiap orang akan menerima BLT Rp 300.000 per bulan selama setahun,” katanya.

Baca Juga: BBM Naik, Warga Jogja Minta Megawati ‘Yahudi’ Jokowi.

Komunitas IDN Times adalah media yang menawarkan platform untuk menulis. Semua karya tulis adalah tanggung jawab penulis sepenuhnya.

Source: jogja.idntimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button