Mendukung jaringan utilitas di Jakarta, LP2AD: Ditujukan atas permintaan Anies Baswedan
TEMPO.CO, jakarta – Lembaga Pemantau Penyimpangan Perangkat Daerah (LP2AD) mendukung penataan jaringan utilitas di Jakarta secara masif. Hal ini dilakukan sebagai politik serius dalam perencanaan kota.
Direktur eksekutif LP2AD Victor Irianto Napitupulu mengatakan kabel udara memberi kesan kota yang kacau dan tidak teratur. “Sangat penting penataan jaringan utilitas perkotaan agar Jakarta lebih tertata dan menjadi barometer bagi daerah lain di Indonesia,” katanya dalam keterangannya, Senin, 8 Agustus 2022.
Mengingat dinamika dan perkembangan di Jakarta, Victor, Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 8/1999 melalui Jaringan Utilitas adalah tepat untuk membuat perubahan.
“Draf Perubahan Perda DKI Jakarta No. 8/1999 tentang jaringan utilitas merupakan perwujudan dari visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2017-2022,” ujarnya.
Menurutnya, tata letak jaringan utilitas kota sejalan dengan keinginan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota. kota ramah lingkungan atau kota hijau. “Penataan jaringan suplai membuat kawasan sekitar trotoar lebih ramah sebagai jalur hijau. Pertumbuhan pohon tidak terhalang kabel,” katanya.
Dalam waktu dekat, LP2AD akan menyelenggarakan lokakarya untuk membahas jaringan utilitas perkotaan di Jakarta. “Ini akan kita bahas lebih luas karena ini demi kepentingan kita bersama untuk Jakarta yang lebih baik,” katanya.
Pemprov DKI Jakarta terus membangun Fasilitas Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Jakarta melalui Dinas Bina Marga.
Pembangunan SJUT ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pejalan kaki. Penataan dan pengendalian jaringan suplai tetap terkonsentrasi di 61 ruas jalan.
Baca juga: Jaringan Suplai Raperda, Anies Baswedan: Harapannya Cepat Selesai
Source: metro.tempo.co
