Mempelajari penentuan kuota wisata Bromo - WisataHits
Jawa Timur

Mempelajari penentuan kuota wisata Bromo

Mempelajari penentuan kuota wisata Bromo

Malang – Pengaturan kuota kunjungan ke lokasi wisata alam untuk menjaga kelestarian ekosistem lokal akhir-akhir ini menjadi tren. Tak terkecuali Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur.

Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengakui, setelah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, pihaknya akan segera memulai pembicaraan soal penetapan kuota wisata Gunung Bromo di Jawa Timur. Kepala Bagian Data, Evaluasi dan Humas TNBTS Pusat Sarif Hidayat seperti dikutip dari Diantara di Kota Malang, Jawa Timur, mengatakan pada Sabtu (14/01) bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo saat ini masih dibatasi 75% dari total kapasitas.

“Saat ini, tarif 75% telah ditetapkan. Pembicaraan kebijakan pencabutan PPKM akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Zarif.

Zarif mengatakan pihaknya telah melakukan kajian terhadap daya dukung dan daya tampung kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Menurutnya, jumlah kunjungan wisata harus disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung daerah.

Dalam kondisi ideal memang perlu dilakukan pembatasan atau pemberlakuan kuota jumlah kunjungan per hari ke kawasan taman nasional guna menjaga kelestarian kawasan.

“Idealnya menggunakan kuota karena kami melakukan kajian terhadap daya dukung dan daya tampung wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,” ujarnya.

Dengan membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo, akan ditetapkan kuota wisatawan sebesar 75% dari total kapasitas kawasan. Dari perhitungan kapasitas, ditetapkan jumlah kunjungan wisatawan per hari sebanyak 2.202 orang per hari.

Penetapan tingkat kunjungan wisatawan terbagi ke dalam kawasan Bukit Cinta sebanyak 93 orang per hari. Kemudian Bukit Kedaluh 321 orang per hari, Penanjakan 666 orang per hari, Mentigen 165 orang per hari dan Savana Teletubbies bahkan 957 orang per hari.

Pada tahun 2022, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan dikunjungi oleh 318 ribu wisatawan. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, yakni 138.000 orang. Dari jumlah kunjungan yang terpantau, pada tahun 2022 sebanyak 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan 8.501 wisatawan mancanegara.

Dari total kunjungan wisatawan ke Bromo tahun 2022, pendapatan negara yang dihasilkan negara bebas pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar. Angka ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 4,85 miliar.

Wisatawan mendaki kawah Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (13/6/2021). Sehubungan dengan perayaan Yadnya Kasada 2021 yang dilaksanakan secara tertutup, maka kawasan wisata Gunung Bromo ditutup sementara mulai tanggal 24-26 Juni 2021. Foto Antara/Umarul Faruq.

Terus tingkatkan
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan sektor pariwisata di Jatim terus membaik, terutama dari sisi pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata. Harapannya, wisatawan yang berkunjung ke kita tidak hanya merasa aman dan nyaman, tapi bisa pulang dengan bahagia.

Khofifah mencontohkan pembangunan di kawasan Pacitan yang dikenal dengan sebutan “City of 1001 Goa”. Selain itu, daerah utara seperti Gresik dan Tuban. Menurutnya, Jawa Timur juga tidak terlepas dari wisata religi dan ziarah.

“Di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru akan kami resmikan tempat yang ikonik yaitu Jembatan Kaca Seruni,” kata Khofifah.

Ia juga mengatakan, akses jalan menuju kawasan Bromo Tengger Semeru kini bisa dilalui dari Probolinggo, Pasuruan, dan Malang setelah pengerjaannya diselesaikan oleh pemerintah pusat.

“Homestay di sana juga mulai asik dengan berbagai macam suasana. Ini akan menjadi dukungan bagi masyarakat untuk melengkapi lanskap yang luar biasa ini,” katanya.

Untuk kawasan wisata di wilayah timur Jawa Timur, Khofifah mengandalkan keindahan alam Banyuwangi sebagai favorit. Juga Situbondo, Bondowoso, Jember dan Tumpak Sewu Lumajang.

Kawasan Malang Selatan, lanjut Khofifah, tak kalah istimewa untuk dikunjungi. Seiring dengan berkembangnya berbagai pantai eksotik yang berjejer di kawasan tersebut, masyarakat di lokasi tersebut saat ini juga diberdayakan.

“Ini akan menarik lebih banyak investor, yang secara otomatis akan mengakselerasi pergerakan ekonomi di kawasan,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button