Melihat kemegahan Klenteng Sam Poo Kong di Semarang yang sudah menjadi objek wisata - Hello Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Melihat kemegahan Klenteng Sam Poo Kong di Semarang yang sudah menjadi objek wisata – Hello Semarang

INAUGURASI Pada 29 Juli 2011, patung Laksamana Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang diklaim lebih besar dari patung serupa di Malaka atau Malaysia. Patung penjelajah asal Tiongkok ini tingginya 10,7 meter dan terbuat dari perunggu.

Patung tersebut konon didatangkan langsung dari Tiongkok ke klenteng di Jalan Simongan No. 129, Bongsari, Semarang Barat. Patung yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo saat itu menggantikan patung Cheng Ho sebelumnya yang tingginya mencapai 1,8 meter.

Dari biografi singkat yang disertakan dalam patung tersebut, diketahui bahwa Laksamana Cheng Ho lahir di Tiongkok Tengah Selatan dan disebut juga Utusan Damai. Sedangkan pelayarannya singgah di pantai utara Jawa termasuk Semarang sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1401 dan 1416 atau pada abad ke-15 SM.

Pada peresmiannya diharapkan patung ini semakin memperkuat potensi wisata di Jawa Tengah, sehingga semakin banyak wisatawan dari luar daerah maupun dari mancanegara yang berkunjung ke Jawa Tengah khususnya kota Semarang.

Selama ini Klenteng Sam Poo Kong menjadi salah satu ikon wisata kota Semarang. Keindahan dan kemegahan arsitektur bangunan Klenteng Sam Poo Kong yang didominasi warna merah dan kuning juga memiliki keunikan tersendiri yang merupakan hasil perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa. Terlihat bangunannya terlihat seperti rumah joglo khas Jawa yang tidak menggunakan sekat. Bagian atas bangunan didesain dengan piramida yang menurun, seperti bangunan khas di pulau Jawa.

Ornamen khas China sangat eye catching, menambah kesan ramah lingkungan di negeri tirai bambu tersebut. Anda juga bisa melihat ukiran binatang seperti naga, burung, dan kura-kura di tangga struktur bangunan. Juga pada bagian atap bangunan yang semakin muda melambangkan karakter orang Tionghoa yang selalu bersemangat.

pantai

Ketua Yayasan Kelenteng Sam Poo Kong Chandra Budi Atmaja menyatakan bahwa Laksamana Cheng Ho menjalankan misinya dari Kerajaan Ming dengan berlayar melintasi Laut Jawa, namun di tengah perjalanan juru mudinya Wang Jing Hong sakit berat sehingga harus berobat di daerah itu.

“Kemudian Laksamana Cheng Ho memerintahkan kapal untuk berlabuh dan mendarat di sini di Simongan. Daerah Simongan dulunya adalah pantai laut. Sekarang kondisi rumah dan bangunan banyak yang berubah,” jelasnya belum lama ini.

Setelah tinggal beberapa lama, Juru Mudi Laksamana Cheng Ho sembuh namun memutuskan untuk menetap dan menetap serta berbaur dengan penduduk setempat. “Kemudian juru mudi meninggal dan dimakamkan di sini. Semasa hidupnya, sang juru mudi membuat patung Laksamana Cheng Ho agar masyarakat dapat mengenang Laksamana Cheng yang singgah di tempat ini,” imbuhnya.

Secara umum, Kelenteng Sam Poo Kong menempati areal seluas 3,2 hektar yang terdiri dari tiga kelenteng utama yang menjadi tempat persembahyangan bagi para penganut Tridharma. Sebuah kelompok tri-agama yang terdiri dari Taoisme, Budha dan Konfusianisme. Oleh karena itu, pengunjung yang berkunjung diharapkan menjaga tata krama dan sopan santun untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang sedang beribadah.

Kelenteng Sam Poo Kong juga menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara yang menyimpan segudang kepercayaan. Meski berbeda-beda, uniknya orang Indonesia mampu hidup berdampingan secara harmonis.

Sedangkan bangunan utama candi ini adalah sebuah gua yang disebut Batu Caves. Goa ini terletak di basement Klenteng Sampoo Kong, yang konon merupakan peninggalan dan musala Laksamana Cheng Ho. Gua ini tidak terbuka untuk umum karena di luarnya terdapat pagar besi sehingga hanya patung Cheng Ho yang terlihat di tengah ruangan. Ada juga sumur di dalamnya yang airnya dianggap suci.

Di pura ini juga terdapat Pura Dewa Bumi, Pura Kiai Jangkar, Pura Juru Mudi, serta Pura Kiai dan Nyi Tumpeng. (HS)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button