Melihat isi Candi Mangkunegaran, ada pendopo menuju ruangan terlarang - WisataHits
Jawa Tengah

Melihat isi Candi Mangkunegaran, ada pendopo menuju ruangan terlarang

Melihat isi Candi Mangkunegaran, ada pendopo menuju ruangan terlarang

solo

Kota Solo memiliki dua keraton, salah satunya adalah Pura Mangkunegaran. Istana ini masih digunakan untuk kegiatan kerajaan serta menyimpan barang-barang bersejarah.

Candi Mangkunegaran dibangun pada tahun 1757 oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Ia kemudian sering disebut sebagai Kanjeng Gusti Pangerang Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.

Selama ratusan tahun, Candi Mangkunegaran masih ada di zaman modern. Bahkan hingga saat ini, Candi Mangkunegaran dikenal sebagai objek wisata yang wajib dikunjungi saat berlibur di Solo.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

detik.com mengunjungi istana beberapa waktu lalu. Apalagi saat liburan sekolah, suasana di Pura Mangkunegara cukup ramai oleh anak-anak dan orang tua.

Untuk menuju ke sana, traveler membayar tiket seharga Rp 20.000 per orang. Traveler ditemani pemandu yang menjelaskan sejarah keraton.

Selain itu, pakaian dan tas untuk menyimpan sepatu dipinjamkan kepada traveler karena traveler diharuskan bertelanjang kaki di area tertentu.

Saat memasuki kawasan keraton, kesan pertama yang terlintas di pikiran adalah Pura Mangkunegaran sangat terawat. Istananya bersih dan bangunannya indah.

Perlu diketahui bahwa keraton saat ini masih digunakan oleh pangeran saat ini, yaitu Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo atau Mangkunegara X. Acara seni dan budaya juga sering diadakan, selain dibuka setiap hari untuk wisata umum.

Pura Mangkunegaran SoloPendopo Ageng di Pura Mangkunegaran Solo. Foto: Putu Intan/detikcom

Nah, saat memasuki Pura Mangkunegara, traveler akan berjalan melewati Ageng Pendopo. Di sini traveler harus melepas sepatunya dan merasakan dinginnya lantai marmer yang didatangkan dari Italia.

Menurut penjelasan pemandu, lantai ini awalnya berwarna putih. Namun kini sudah berubah warna menjadi coklat karena terendam air pasang setinggi 2 meter pada tahun 1966. Uniknya, bagian tengah lantai marmer masih berwarna putih.

Saat memasuki Pendopo Ageng, traveler disambut oleh suara gamelan. Pada kunjungan detik.com, gamelan yang dimainkan adalah Gamelan Seton. Ada juga gamelan lain yaitu Gamelan Kanyut Mesem dan Gamelan Kyai Pelipur Sari.

Bagian keraton selanjutnya adalah Paringgitan. Ini adalah daerah pemisah antara Pendopo Ageng dan Dalem Ageng.

Pura Mangkunegaran SoloParinggitan di Candi Mangkunegaran Solo. Foto: Putu Intan/detikcom

Di sana traveler bisa melihat lukisan para penguasa Mangkunegaran mulai dari Mangkunegara VII, VIII dan IX beserta istrinya. Lukisan-lukisan tersebut merupakan karya Basuki Abdullah.

Ruangan selanjutnya adalah Dalem Ageng. Wisatawan tidak diperbolehkan mengambil foto di bagian ini. Terdapat simpanan koleksi Pura Mangkunegaran seperti tempat sesajen untuk Dewi Sri, perhiasan, keris, medali dan harimau asli yang diawetkan.

Setelah menjelajahi Dalem Ageng, traveler diajak ke sebuah taman bernama Bale Warni. Di sinilah putri-putri keturunan Mangkunegaran bekerja.

Pura Mangkunegaran SoloBale Warni di Pura Mangkunegaran Solo. Foto: Putu Intan/detikcom

Selain Bale Warni, ada juga Bale Peni, tempat putra-putra Mangkunegaran. Bale Peni adalah area pribadi yang tidak boleh dimasuki pengunjung karena raja tinggal dan melakukan aktivitasnya di sana.

Halaman Berikutnya >>> Ruang Keluarga Mangkunegaran

Tonton Video Pikat Wisatawan, Pura Mangkunegaran Solo Gelar Latihan Tari
[Gambas:Video 20detik]

Source: travel.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button