Matahari "terlambat" di Kampung Heubeul Isuk Bandung - WisataHits
Jawa Barat

Matahari “terlambat” di Kampung Heubeul Isuk Bandung

bandung

Desa Heubeul Isuk terletak di Desa Sukajadi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Uniknya desa ini dikenal menikmati pagi hari lebih lama dari biasanya.

Masyarakat desa Heubeul Isuk perlu mendapatkan sinar matahari di siang hari. Ini karena bukit di belakang pemukiman kota.

pemantauan detikJabarada beberapa rumah di desa Heubeul Isuk di bawah bukit yang cukup terjal. Tapi pepohonan di desa itu terlihat begitu indah.

Salah seorang warga Kampung Heubeul Isuk yang sudah lanjut usia, Kaiman Toris, 53 tahun, menjelaskan bahwa nama Heubeul Isuk memiliki arti pagi yang panjang. Jadi yang pertama menamai desa itu sebagai Heubeul Isuk.

“Leluhur di sini berkata, Haji Al Hamad, di sini jam 9 matahari setiap pagi. Makanya disebut Heubeul Isuk atau pagi panjang,” kata Kaiman saat ditabrak detikJabar, Sabtu (12/3/2022).

“Jadi sebenarnya matahari datang terlambat ke desa kami, makanya disebut Heubeul Isuk. Kemudian matahari menutupi perbukitan juga,” tambahnya.

Desa Heubeul Isuk di Spreang, Kabupaten BandungDesa Heubeul Isuk di Spreang, Kabupaten Bandung Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Dikatakannya, masyarakat di sebelah timur desa sudah terbiasa menerima sinar matahari di siang hari. Sehingga masih terlihat agak gelap di pagi hari.

“Matahari bersinar di sana jam 9 pagi, paling lambat jam setengah delapan. Jadi jam 9 pagi ke atas kita baru bisa menikmati hangatnya mentari di sini. Kalau wilayah barat atau kisaran bawahnya kena sinar matahari, tapi kalau ke arah timur agak gelap,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, wilayah timur Desa Heubeul Isuk mengalami suhu yang lebih sejuk. Hal ini dikarenakan daerah tersebut hanya terpapar sinar matahari pada siang hari.

“Jadi bisa dibilang Heubeul Isuk di wilayah timur itu lembab, jadi sejuk,” jelasnya.

Desa Heubeul Isuk di Spreang, Kabupaten BandungDesa Heubeul Isuk di Spreang, Kabupaten Bandung Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Cayman menyebutkan bahwa dia bermigrasi ke desa tersebut pada tahun 1991. Kemudian dia mendapat istri dari penduduk asli desa.

“Saya pertama kali datang ke sini tahun 1991, di bawah sana tidak ada rumah, hanya ada satu rumah. Lalu ada tiga atau empat di sebelah timur,” katanya.

Menurutnya, hampir seluruh warga desa Heubeul Isuk adalah kerabat. Itu sebabnya sebuah desa bersatu sampai sekarang.

“Jadi tidak ada orang lain di desa ini, dari kakek nenek moyang semua ada di sini. Kalaupun ada anak cucu yang mengabdi atau bekerja di luar kota, nanti pasti akan kembali ke desa ini,” jelasnya.

Kampung Heubeul Isuk terletak di jalan Soreang – Ciwidey. Lokasi tepatnya di Puskesmas Sukajadi. Jadi buat orang yang mau ke Ciwidey pasti lewat desa.

(enak enak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button