Masjid Pathok Negoro, rasakan pesona lima masjid bersejarah di Jogja - WisataHits
wisatahits

Masjid Pathok Negoro, rasakan pesona lima masjid bersejarah di Jogja

Masjid Pathok Negoro, rasakan pesona lima masjid bersejarah di Jogja
Harga tiket: Bebas, Jam operasional: 24 jam, Alamat: Jl.Plosokuning Raya No.99, Ploso Kuning IV, Minomartani, Kec. Ngalik, Kab. Sleman, DI Yogyakarta; Kasus: Verifikasi lokasi

Masjid Pathok Negoro bukan hanya tempat ibadah tapi juga identitas kota Jogja. Masjid ini dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I dan memiliki sejarah yang panjang. Meski bukan objek wisata, banyak pengunjung yang datang setiap hari.

Tujuan utamanya memang baik untuk beribadah, namun ada juga yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah Yogyakarta. Apalagi, banyak juga yang penasaran dengan arsitektur bangunan yang memiliki makna filosofis tersebut. Usia masjid ini sangat tua, ratusan tahun, tepatnya lebih dari 300 tahun.

Meski begitu, kondisinya masih bagus dan terlihat sangat terawat. Sejarah masjid ini tidak lepas dari Kyai Muhammad Faqih yang juga guru dari Sri Sultan Hamengku Buwono I. Ia mengusulkan agar menunjuk Pathok Negoro yang berarti orang yang mengajarkan agama di setiap daerah.

Objek wisata Masjid Pathok Negoro

Daya Tarik Masjid Pathok NegoroKredit gambar: Google Maps Abee Sukarna

Sebelumnya perlu diketahui bahwa Masjid Pathok Negoro bukan sekedar masjid. Yang dimaksud masjid ada 5 buah dan masing-masing berada di wilayah yang berbeda. Kesemua masjid ini menjadi daya tarik tersendiri, baik dari segi sejarah maupun keunikan desain bangunannya.

1. Masjid An-Nur Mlangi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, masjid ini bukan sekadar tempat ibadah. Apalagi kelima masjid ini merupakan satu kesatuan yang menjadi identitas Jogja. Setiap masjid dibangun sesuai dengan arah mata angin, hanya satu masjid yang dikecualikan, yang berada di tengah dan merupakan masjid induk.

Contohnya adalah Masjid An-Nur Mlangi yang menempati posisi di sebelah barat dari arah mata angin. Secara spesifik, masjid ini berada di barat laut Jogja atau di pantai selatan. Letaknya yang strategis tidak membuatnya mudah ditemukan, apalagi letaknya yang tidak jauh dari pusat kota. Sebagai informasi lebih lanjut, masjid ini dibangun pada tahun 1758 oleh Kyai Nur Iman.

2. Masjid Nurul-Huda Dongkelan

Berikutnya adalah Masjid Nurul-Huda Dongkelan yang merupakan salah satu dari lima Masjid Pathok Negoro lainnya yang menempati bagian selatan. Masjid ini lebih muda dari sebelumnya yang dibangun pada tahun 1775. Sejarah panjang yang kurang baik mewarnai masjid yang dibakar oleh tentara Belanda pada masa penjajahan ini.

Masjid ini dibangun oleh Kyai Sihabudin dan menempati area seluas 1.000 meter persegi. Pada saat kebakaran oleh tentara Belanda pada masa perjuangan Pangeran Diponegoro, masjid ini kemudian direnovasi pada abad ke 20. Memang tidak menyerupai aslinya, namun renovasi tersebut tidak menghilangkan bangunan utama dan ciri khasnya.

3. Masjid Ad Darojat Babadan

Masjid Pathok Negoro yang ketiga menempati bagian timur, namanya Masjid Ad Darojat Babadan. Pembangunan awal diperkirakan pada tahun 1774 dan diusir oleh tentara Jepang pada tahun 1943. Setelah Indonesia merdeka, masjid ini dibangun kembali dengan bentuk dan arsitekturnya yang khas.

Kekhasan masjid ini adalah memiliki arsitektur bangunan Jawa, dimana atapnya berbentuk limas. Sebagian besar bangunan terbuat dari kayu, hanya sedikit yang dibangun dengan dinding untuk memperkuat posisinya. Keistimewaan lain terlihat dari kolam yang mengelilingi masjid, fungsinya sebagai tempat bersuci bagi jamaah yang akan memasuki masjid.

4. Masjid Sulthoni Plosokuning

Masjid Sulthoni Plosokuning merupakan masjid berikutnya yang masuk dalam formasi Masjid Pathok Negoro. Menempati bagian utara, masjid ini dibangun oleh Kyai Mursodo pada tahun 1724. Sama seperti masjid sebelumnya, kekhasan zaman ini juga bangunannya yang berbentuk limas, sesuai dengan rumah adat Jawa.

Namun ada perbedaan yang mencolok yaitu pada bagian atapnya terdapat massa yang menyerupai bentuk Alif. Seperti masjid pada umumnya, mengunjungi tempat ibadah ini juga tidak sulit karena letaknya yang strategis. Masjid ini sempat direnovasi karena kondisinya yang rapuh saat itu, namun tetap tidak mengubah bangunan utamanya.

5. Masjid Taqwa Wonokromo

Terakhir dan sekaligus masjid utama Pathok Negoro adalah Masjid Taqwa Wonokromo. Masjid ini adalah yang pertama dibangun dan juga yang tertua. Kyai Mohammad Fakih, beliaulah yang membangun masjid ini di atas lahan luas yang dihibahkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sebagai masjid utama, posisinya berada di tengah-tengah masjid lainnya. Jika masjid lain dibangun menurut arah angin yang berbeda, masjid ini tidak. Posisinya di tengah tidak menunjukkan arah mata angin. Namun tetap memiliki keunikan yaitu dibangun selaras dengan sumbu simetri antara Gunung Merapi dan Laut Selatan.

Alamat dan rute menuju lokasi

Alamat Masjid Pathok NegoroKredit gambar: Google Maps Dzulkifli Amnan

Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, Anda pasti paham bahwa Masjid Pathok Negoro terletak di tempat yang berbeda. Anda tidak dapat mengunjungi tempat ini sekaligus, tetapi Anda harus pergi ke setiap tempat. Jika ingin ke Masjid Ad Darojat silahkan datang ke Babadan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Masjid An-Nur yang disebutkan sebelumnya berada di Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta. Tempatnya tidak jauh dari pusat kota, sehingga Anda bisa datang dengan kendaraan umum maupun pribadi. Sedangkan Masjid Sulthoni terletak di Dusun Plosokuning, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman.

Selanjutnya Masjid Nurul-Huda silahkan datang ke Dongkelan Kauman, Desa Tirtonirmolo, Bantul, DI Yogyakarta. Di antara semua masjid tersebut, Masjid Utama Pathok Negoro atau yang dikenal dengan Masjid Taqwa berada di lokasi yang paling strategis. Alamatnya di desa Wonokromo, Kapanéwon Pleret, Kabupaten Bantul.

Pada umumnya, Anda memerlukan tiket masuk untuk mengunjungi destinasi-destinasi tersebut. Namun untuk saat ini berbeda, karena bukan objek wisata, jadi tidak perlu menyiapkan tiket masuk. Meski begitu, tidak ada salahnya membelanjakan jika memiliki harta berlebih, silahkan dimasukkan ke dalam kotak amal yang telah disediakan.

Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Masjid Pathok Negoro

Kegiatan menarik di Masjid Pathok NegoroKredit gambar: Google Maps Winda Lina

Masjid ini terutama digunakan sebagai tempat ibadah, oleh karena itu bukan sebagai tempat wisata. Namun karena memiliki daya tarik, tidak jarang wisatawan penasaran dan ingin berkunjung. Di lokasi, ada beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan, berikut ini!

1. Ibadah

Tentunya kegiatan pertama di Masjid Pathok Negoro adalah ibadah, sesuai dengan fungsi utamanya. Di sini Anda bisa sholat berjamaah ketika waktunya tiba. Jika belum waktunya, masih banyak layanan lain yang bisa dilakukan. Contohnya adalah sholat sunnah, membaca Al Quran, zikir dan apapun yang mendapat pahala.

2. Lihat keunikan arsitekturnya

Setiap masjid memiliki desain yang berbeda, namun sangat kental dengan adat Jawa. Oleh karena itu, kegiatan menarik berikutnya adalah melihat arsitektur bangunannya. Misalnya Masjid Ad Darojat yang di sekelilingnya terdapat kolam, tempat membasuh kaki sebelum masuk ke dalam masjid.

3. Pelajari tentang budaya Islam

Kegiatan selanjutnya di Masjid Pathok Negoro adalah belajar tentang budaya Islam. Memang tidak ada guru atau wali yang menjelaskan cerita yang dimaksud, namun Anda bisa belajar sendiri dari desain bangunannya. Misalnya, ada ukiran kaligrafi di masjid yang menjadi ciri khasnya, atau gendang tua yang masih berfungsi hingga sekarang.

Fasilitas yang tersedia di area masjid

Fasilitas Masjid Pathok NegoroKredit gambar: Google Maps Abee Sukarna

Bukan tempat wisata, tapi dari segi fasilitas masih memadai dan layak pakai. Setiap masjid memiliki tempat parkir yang luas, namun disarankan untuk datang dengan sepeda motor. Ada juga toilet dan tempat wudhu, silahkan digunakan sesuai fungsinya. Jika lelah, silakan istirahat di serambi masjid seperti pengunjung lainnya.

Masjid Pathok Negoro bukanlah tempat wisata di Jogja yang menawarkan berbagai hal menarik. Namun jika ingin mempelajari sejarah dan budaya Islam, tidak ada salahnya untuk berkunjung. Bisa juga jika lelah berwisata ke pantai, gunung atau wahana permainan, masjid ini bisa menjadi alternatif.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button