Manajer KRB Glow meminta maaf dan akan mengikuti pedoman pemerintah kota - WisataHits
Jawa Barat

Manajer KRB Glow meminta maaf dan akan mengikuti pedoman pemerintah kota

Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya mengumumkan pengelola wisata Kebun Raya Bogor (KRB) meminta maaf atas surat penolakan penghentian kegiatan wisata cahaya buatan (Glow) yang diminta Pemkot Bogor. Pengelola harus siap mengikuti aturan Pemkot Bogor.

“Audien MNR (pengelola pariwisata eksternal di KRB) meminta maaf dan akan mengevaluasi semuanya dan mengikuti kebijakan pemerintah kota,” kata Bima Arya, Senin (10/10/2022).

Bima menegaskan kegiatan wisata KRB Glow bisa berlangsung jika dua hal terpenuhi, yakni dari segi penelitian dampak glow terhadap keanekaragaman hayati di KRB dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerja budaya.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Sampai sekarang, saya tidak melihat Glow bergerak maju kecuali dua hal terpenuhi. Yang satu bisa menjawab secara ilmiah pertanyaan tentang penelitian atau efek pancaran, dan yang kedua bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh para humanis,” kata Bima Arya.

“Sampai dua hal ini bisa diselesaikan, Glow tidak bisa berjalan,” tambahnya.

Bima meminta agar pengelola pariwisata di KRB memiliki pandangan yang sama terkait aturan Pemkot Bogor terkait kegiatan glow. Sehingga penolakan aplikasi untuk menghentikan sementara aktivitas Glow karena masih ada polemik dianggap sebuah kesalahan.

“Saya tidak berpikir mereka memahami aturan dan hukum otoritas. Aku menyalahkannya. Saya berpendapat bahwa ini adalah perspektif yang salah. Jadi kalau itu perspektifnya, kita tidak bisa bersama-sama di Bogor,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku telah menerima surat penolakan dari Dinas Pariwisata Kebun Raya Bogor (KRB) yang meminta penghentian sementara operasional wisata cahaya buatan (Glow). Dalam surat tersebut, manajemen meminta Bima Arya meminta pemutusan Glow langsung dengan Presiden Jokowi.

“Makanya saya berkirim surat ke PT Mitra Natura Raya (pihak ketiga pengelola wisata KRB) karena situasinya tidak kondusif, meski Pemkot sudah berusaha memfasilitasi, ada beberapa langkah Pemkot yang meminta mereka menjalin komunikasi. dengan IPB, dengan budayawan dan semua,” kata Bima Arya, Rabu (5/10).

Namun belakangan, kata Bima, ia mendapat surat balasan dari pengelola pariwisata KRB dan menolak menghentikan aktivitas pijar tersebut.

“Namun, pada 30 September saya menerima surat dari PT. MNR yang saya simpulkan dari isinya bahwa Mitra Natura Raya salah memahami kewenangan pemerintah kota atas kebun raya. Oleh karena itu bahasanya juga sangat tidak pantas, saya kira bahasa tersebut mencerminkan kesalahpahaman yang sangat dan meminta untuk tidak mengikuti keputusan pemerintah kota untuk menghentikan operasi dan meminta walikota untuk meneruskannya langsung ke presiden, “kata bimah

“Saya sangat menyesal dan saya akan berkomentar, jika tidak setuju dengan pandangan Pemkot, Pemkot sangat menganggap kebun raya ini bukan hanya sebagai hutan, bukan hanya untuk perlindungan alam, tapi ini identitas kotanya, itu cagar budaya, jadi kalau tidak punya lebih baik jangan masuk ke kota Bogor,” imbuhnya.

(maa/maa)

Source: news.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button