Mahasiswa UMSurabaya memulai desain pengembangan pariwisata - WisataHits
Jawa Timur

Mahasiswa UMSurabaya memulai desain pengembangan pariwisata

Sumber: Dokumentasi pribadi

Paciran merupakan sebuah kawasan di pesisir pantai Jawa Timur yang terpesona dengan keindahan pantainya. Selama ini Wisata Bahari Lamongan (WBL) menjadi tujuan utama wisatawan saat berkunjung ke Desa Paciran. Tapi akhir-akhir ini mulai muncul sub-tujuan, sebagai penyeimbang pariwisata seperti Taman Kuliner Paciran, Aola Cafe dan sebagainya.

Berkembangnya sentra wisata dan kuliner membuktikan bahwa Paciran memiliki potensi besar untuk meningkatkan taraf ekonomi penduduknya melalui adanya wisata berkonsep pantai.

Jika melihat sejarah Desa Paciran yang diriwayatkan oleh sebagian masyarakat nelayan Desa Paciran, dulu ketika WBL masih menjadi Wisata Tanjung Kodok, banyak nelayan yang menggunakan perahunya sebagai pekerjaan sampingan selain memancing. pekerjaannya adalah ompreng Perahu (boat-taksi) dengan menawarkan tumpangan kepada wisatawan untuk menjelajahi laut dan menikmati panorama.
Sumber: Dokumentasi pribadi

Landasan sejarah dan sosial inilah yang mendorong M. Danar dan Fahreza (mahasiswa Teknik Arsitektur UMSurabaya) bersama tim KKN lainnya bekerja siang malam untuk menyusun cetak biru Pengembangan Wisata Pesisir Pacira. Dalam desain ini tampak bahwa di sepanjang pantai Pacira dibangun jembatan terapung (jembatan terapung) dengan dermaga mini. Dermaga mini ini nantinya akan menjadi tempat bersandarnya perahu nelayan untuk menunggu wisatawan. Selain itu, terdapat pedestrian, taman mini, dan pusat kuliner.

“Jadi ada perkembangan samping Wisata ini tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan para nelayan, tetapi juga membuka peluang bagi berkembangnya usaha yang menjual produk kuliner lokal, baik untuk UMKM maupun usaha rumahan,” jelas Danar, mahasiswa yang juga ketua program Pengabdian Kepada Masyarakat ini. .

“Sentuhan inovasinya pada dok mini untuk ompreng Perahu nelayan dan desain bangunan pusat kuliner yang merupakan konversi dari rumah dengan gaya arsitektur lokal Lamongan,” tambahnya.


Ide ini tetap eksis dalam bentuk konsep desain, skema desain, video animasi dan maket. Tentu saja tahapan hingga ide tersebut terwujud masih sangat panjang. Butuh dukungan dari banyak pihak pemangku kepentingan, termasuk menyerukan kegigihan pemerintah desa setempat. Diharapkan draft ini dapat menyumbangkan ide-ide yang bermanfaat bagi pembangunan Desa Paciran.

Pada momentum akhir KKN, para mahasiswa merasa sangat senang sekaligus lega. Pasalnya, ide desain tersebut mendapat respon yang luar biasa dari kepala desa dan seluruh penanggung jawab desa yang hadir. Bahkan Kepala Desa Paciran, Bapak Khusnul Khuluq, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas kerja keras para mahasiswa KKN. Ia antusias menyambut karya desain tersebut dan mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari investor dan dukungan dari pihak terkait yang dapat membantu mewujudkan ide-ide cemerlang mahasiswa KKN.

“Melihat desainnya, rasanya Paciran sudah berubah menjadi tempat yang sangat indah. Melihat desainnya saja, saya yakin Paciran akan semakin maju dalam pengembangan pariwisatanya jika terwujud. Walaupun ini akan memakan waktu yang lama dan saya akan berusaha mencari investor untuk pengembangan pengembangan pariwisata ini,” kata Pak Khuluq, sapaan akrab Kepala Desa Paciran yang sekaligus menginisiasi mulai pengerjaan dan penyelesaian pelaksanaannya. Program Pengabdian Masyarakat UMSurabaya.

Ikuti ulasan menarik lainnya dari penulis. Klik disini

gambar

Tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Surabaya di Desa Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Silakan masuk untuk berkomentar “).attr({ ketik: ‘teks/javascript’, src: ‘ }).prependTo(“head”); if ($(“.instagram-media”).length > 0) $( ”

Source: retizen.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button