Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Umsida Berlatih Menjadi Pemandu Wisata | PWMU.CO - WisataHits
Yogyakarta

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Umsida Berlatih Menjadi Pemandu Wisata | PWMU.CO

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Umsida praktik membimbing di Tebing Breksi Yogyakarta. Saat Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Umsida Praktek Menjadi Pemandu Wisata (Special/PWMU.CO)

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Umsida Berlatih Menjadi Pemandu Wisata; menutupi Rani Syahda HanifahStaf PWMU.CO Sidoarjo.

PWMU.CO – Penerapan mata kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) diajarkan tidak hanya melalui pembelajaran teori di kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung.

Tak kurang dari 61 mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yang merupakan gabungan dari tiga kelas menyelesaikan tour di Jogja sebagai tugas akhir Mata Kuliah Bahasa Inggris Bisnis Semester VII.

Dian Rahma Santoso SPd MPd, instruktur mata kuliah ini menjelaskan bagaimana persiapan mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan.

“Pada semester sebelumnya, mahasiswa dibekali dengan desain perencanaan wisata secara individu. Setiap mahasiswa menentukan tujuan wisata, mencari informasi transportasi, akomodasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata,” ujarnya kepada PWMU.CO, Selasa (13/1/2022).

Selain itu, lanjutnya, mahasiswa juga sedang merencanakan itinerary. Dari keberangkatan hingga kepulangan. “Kami menyebutnya Rencana perjalanan. Pada semester enam, misalnya, mahasiswa dari tiga kelas berkumpul untuk menyelesaikan satu tujuan wisata. Mereka sepakat memilih Yogyakarta sebagai tempat wisata,” jelasnya.

“Selesai dengan perencanaan tur, praktek siswa Wisata dengan pemandu sesuai dengan lokasi yang akan dituju. jika perencanaan wisata peringkat grup, Wisata dengan pemandu Ini adalah ulasan individu. Saya menerapkan pembelajaran autentiktujuannya agar siswa mampu melakukannya perencanaan wisata (perencanaan wisata) dan Praktek pemandu wisata (Praktik wisata berpemandu). Saya tetap menjadi murid yang memilih tempat konsekuensi dan bayar,” tambahnya.

Dicintai oleh siswa

mempelajari variasi di luar diterima dengan baik, juga para siswa, mereka sangat antusias dalam menyelesaikan tugasnya masing-masing. Dari perencanaan hingga praktik per orang. “Tur ini sangat bagus karena kita bisa tahu caranya pemandu wisata langsung, bagaimana mengatasi rasa takut berbicara, bagaimana merancang tur dan bagaimana membawa peserta tur untuk mengetahui lebih dalam tentang wisata ini, sejarah atau bukan,” ujar Avinda Virnadya Kuswantoro, siswa Kelas A.1

Faradila Putri, siswa Kelas A1 lainnya, mengatakan penerapan langsung model pembelajaran langsung lebih efisien daripada hanya teori. “Dengan cara itu, selain mendapatkan pengalaman menjadi pemandu wisatakita bisa menambah pengetahuan tentang dunia pemandu wisata sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Mochammad Lutfy Aziz siswa kelas A2 mengungkapkan pembelajaran langsung dengan latihan seperti itu lebih banyak meniup. “Karena saat ini pasti ada kondisi yang terkadang tidak bisa diprediksi seperti masalah atau hambatan. Jadi kalau dipraktikkan langsung bisa menjadi pelajaran manajemen waktu atau manajemen konflik yang tidak bisa ditemukan hanya dengan membicarakannya saja,” ujarnya.

Erina Widya Ramadhanti, mahasiswi kelas A2 menjelaskan bahwa mata kuliah ini menarik karena bisa menjadi ilmu baru yang bermanfaat bagi mahasiswa. “Penerapan pemandu wisata langsung juga memungkinkan siswa untuk mengalami langsung apa yang perlu dilakukan ketika mereka menjadi pemandu wisata,” dia berkata.

Selain itu, tambahnya, kita juga bisa waktu yang berkualitas dengan teman sekelas. Selain menimba ilmu, kita juga bisa bersenang-senang bersama teman dan menciptakan kenangan indah bersama sahabat.

Novi Aristanty, mahasiswa A2 mengaku tidak menyangka akan merasakannya lagi Perjalanan studi di kampus. “Bahkan, sangat mengesankan ketika belajar disertai dengan latihan. Ini memungkinkan kita untuk mendapatkan gambaran umum instan tentang berbagai stereotip dari sudut dan sudut yang berbeda, jika itu dibuat pemandu wisata. Ternyata Tidak Saya hanya dapat bepergian dengan gratis, tetapi juga sulit membuat orang mendengarkan apa yang kami katakan sebagai pemandu wisata (sebagai pemandu wisata),” jelasnya.

Mochammad Firman Fachrizzal, mahasiswa kelas B1 menambahkan bahwa kegiatan ini mensimulasikan situasi dan kondisi dunia nyata yang akan dihadapi mahasiswa saat melaksanakannya. pemandu wisata. Selain itu, praktik langsung di lapangan dapat memberikan gambaran dan mendorong kreativitas siswa Wisata dengan pemandu. ‘Hal lain yang tidak kalah penting adalah mahasiswa dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang akan mereka hadapi di bidang ini,’ ujarnya.

Tidak hanya mahasiswa Umsida yang mengikuti kegiatan ini, namun juga Mas’udi mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Mandiri yang berasal dari Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh. Ia sangat bangga dengan pengalaman menarik di Umsida. “Tidak hanya kemampuan bahasa Inggris yang akan ditingkatkan di sini, namun kegiatan ini juga dapat mengajarkan tentang manajemen waktu dan manajemen keuangan,” ujarnya.

editor

Mohammad Nurfatoni

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button