Lokasi gempa Cianjur malah menjadi tontonan dan “wisata bencana” bagi masyarakat di luar daerah sehingga mengganggu proses evakuasi korban. - WisataHits
Jawa Barat

Lokasi gempa Cianjur malah menjadi tontonan dan “wisata bencana” bagi masyarakat di luar daerah sehingga mengganggu proses evakuasi korban.

KOMPAS.com – Hingga Rabu (23/11/2022), sebanyak 31 warga Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat masih terkubur reruntuhan bangunan.

Kasie Ops dan Basarnas Siaga Jabar, Supriono mengatakan ada sejumlah kendala dalam proses evakuasi korban.

Baca Juga: UPDATE Gempa Cianjur: Total Korban, 271 Orang Meninggal, 40 Hilang

Selain hujan dan gempa susulan yang terjadi mulai pukul 13.00 WIB, kendala lainnya adalah masyarakat dari luar daerah yang tidak terkena gempa datang dan menjadikan tempat tersebut sebagai “wisata bencana”.

Baca Juga: Kisah Nurhayati, Terkubur di Reruntuhan Madrasah Selama 4 Jam, Menyerah dan Minta Malaikat Menolongnya

Supriono mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mensterilkan kawasan tersebut.

Baca Juga: Detik Bocah 5 Tahun Ditemukan Hidup Setelah 2 Hari Terkubur di Puing-puing Gempa Cianjur, Tubuhnya Berselimut Debu

“Kami mulai pagi ini dan akan berkoordinasi dengan polisi dan TNI pada hari-hari berikutnya untuk mensterilkan kawasan ini dari ancaman tersebut, terutama dari warga sekitar yang hanya ingin menonton,” kata Supriono dalam acara tersebut. kompas TVRabu sore.

“Kehadiran pengunjung ‘wisata bencana’ otomatis menghambat pelaksanaan operasi dan pencarian SAR. Jadi serius dong,” kata Supriono.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto saat konferensi pers penanganan gempa Cianjur, Rabu sore.

Suharyanto mengatakan, ada warga yang sengaja datang ke lokasi bencana hanya untuk menonton.

Hal ini tentu dapat mempersulit proses evakuasi korban.

“Banyak juga masyarakat di luar masyarakat terdampak, datang dari luar kota, masuk ke wilayah terdampak seolah-olah bencana itu tontonan,” kata Suharyanto.

“Kami sudah koordinasi dengan TNI dan Polri, ini akan beres. Ini demi kepentingan kita semua, terutama masyarakat,” kata Suharyanto.

Sebelumnya, BNPB mencatat hingga pukul 17.00 WIB hari ini (23/11/2022), sebanyak 271 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur.

Sebanyak 40 korban masih hilang.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button