Lihat saja, ternyata setelah minum vitamin mahal, meski terbuang percuma, organ-organ ini tidak sehat
MEJA – Suplemen makanan didefinisikan sebagai pil yang bisa kita beli di supermarket atau toko terdekat yang mengandung dosis vitamin dan mineral tertentu seperti vitamin D, zat besi, biotin dan lain-lain.
Vitamin di sini dimaksudkan sebagai suplemen makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, memelihara, meningkatkan, dan meningkatkan fungsi kesehatan, dan bukan untuk mengobati penyakit apapun.
Seperti dilansir laman Instagram Badan POM RI, vitamin dan dosis yang diperbolehkan sebagai suplemen makanan bagi tubuh adalah Vitamin A 5000 UI (1500 mcg)/hari, Beta Karoten 15 mg (20.000 Ui)/hari, vitamin B1 100 mg/hari, vitamin B2 40 mg/hari, asam pantotenat 200 mg/hari, vitamin A 100 mg/hari, vitamin B12 0,6 mg, biotin 0,9 mg/hari, vitamin 400 UI/hari dan lain-lain dalam batas maksimal.
Baca Juga: Puncak Puncak, Bogor, Cianjur! Ini 5 Wisata Viral, Hits, Instagramable, Sayang Ketinggalan Liburan
menurut dr Matahari dan dr. Hans dalam percakapannya di saluran Youtube-nya bahwa ketika kita tidak memiliki cukup suplemen yang sebenarnya bisa kita dapatkan dengan makanan yang kita konsumsi sehari-hari, suplemen makanan adalah makanan tambahan yang bisa kita konsumsi.
Jadi pola pikir rata-rata yang diyakini atau dimiliki sebagian besar masyarakat luas adalah bahwa suplemen dikonsumsi untuk memperkuat tubuh atau untuk tetap sehat.
Lagi-lagi, ternyata kebiasaan makan yang tidak teratur menjadi penyebab utamanya.
Baca Juga: Tradisi Unik 17 Agustus, Ini 10 Hal Menarik untuk Menyambut Perayaan, Nomor 9 Adat Jabar
Sebenarnya masalah utama ketika kita mengonsumsi vitamin dengan dosis tinggi atau mahal, padahal tubuh belum bisa mencerna vitamin dengan baik karena masalah penyerapan pada sistem pencernaan.
Source: deskjabar.pikiran-rakyat.com
