IKM tingkatkan ekonomi di tengah pandemi • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

IKM tingkatkan ekonomi di tengah pandemi • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi meski dampak pandemi Covid-19 di berbagai sektor. Pergerakan industri kecil dan menengah (ICM) di kota Jogja berperan besar dalam mendongkrak perekonomian.

Kepala BPS Yogyakarta Mainil Asni mencatat, tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Jogja sebelum pandemi Covid-19 atau 2019 sebesar 6,8 persen. Hingga 2020, angka putus sekolah berada pada kisaran 7 persen. Pada 2021 kemudian naik lagi menjadi sekitar 7,27 persen. “Sekarang sudah 7,59 persen,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Balai Kota Jogja Timoho.

Mainil memperkirakan mahasiswa yang mengadakan tatap muka juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi. Biasanya mahasiswa yang kuliah di Jogja sering membawa anggota keluarga ke kota pelajar. “Terutama saat saya lulus. Ini membawa banyak pendapatan ekonomi, ”jelasnya.

Momen wisuda sering dijadikan selingan bagi keluarga mahasiswa untuk semua liburan di kota Jogja. Menurut Mainil, hal ini berdampak lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Istimewa. “Pariwisata bergerak, konsumsi bergerak, seni kuliner bergerak,” katanya.

Namun, Mainil membenarkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kota Jogja juga berbarengan dengan pengangguran di masa pandemi Covid-19. Mainil tidak menyebut angka pengangguran akibat pandemi Covid-19. Dia hanya menjelaskan, peningkatan pengangguran disebabkan oleh terhentinya aktivitas ekonomi di Malioboro. “Tidak ada aktivitas, jadi tidak ada transaksi. Hal ini menyebabkan tingginya angka pengangguran,” jelasnya.

Secara terpisah, Ketua DPKUKM Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto mengatakan, IKM dapat mendorong pertumbuhan pariwisata di Kota Gudeg untuk lebih berkembang. Dia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sedang mengembangkan desa wisata.

Keberadaan desa wisata membawa wisatawan lebih dekat dengan masyarakat Yogyakarta. Sehingga perlu tersedianya kelengkapan penunjang pariwisata di desa tersebut. “Keberadaan IKM tidak kalah serunya dengan adanya oleh-oleh, jajanan pasar dan oleh-oleh,” kata Totok, panggilan akrabnya.

Totok bahkan bangga IKM telah mendongkrak ledakan ekonomi di kota Jogja. Berdasarkan data yang dihimpunnya, perekonomian Jogja menyusut hingga -2,5 persen pada 2020. Namun, sekarang pertumbuhannya telah meningkat menjadi 5,5 persen pada kuartal kedua tahun 2022. “Itu bisa menjadi nilai plus, kontributornya adalah IKM. Karena mereka bangun dan cepat sembuh,” katanya.

Totok juga mengungkapkan bahwa IKM melibatkan masyarakat di mana ia tumbuh. Meskipun cakupannya kecil, orang-orang yang terlibat tidak sedikit. “Lihat, mereka melibatkan banyak pekerja di sekitar mereka. Oleh karena itu perlu dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut. Agar lebih kuat,” katanya. (tebal/bah)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button