Kunjungi Malang, Bupati Sleman: Lurah di Sleman juga harus lebih berani mengembangkan BUMDes - WisataHits
Yogyakarta

Kunjungi Malang, Bupati Sleman: Lurah di Sleman juga harus lebih berani mengembangkan BUMDes

Harianjogja.com, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Malang pada Rabu (7/6/2022) lalu. Kunjungan tersebut terkait dengan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Dari hasil kunjungan tersebut, Pemkab Sleman berharap desa lebih berani dalam mendirikan BUMDes untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Sleman Kustini Purnomo mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malang dinilai berhasil mengembangkan desa wisata yang layak menjadi replika tempat belajar. Selain itu, baik Kabupaten Malang maupun Kabupaten Sleman memiliki banyak kesamaan. Diantaranya, baik Sleman maupun Malang terkenal dengan kekayaan alamnya untuk tujuan wisata.

“Bahkan, Sleman sudah memiliki banyak desa wisata, Pokdarwis dan BUMDes. Namun, pengelolaan dan pengembangan Kantor Bupati Malang belum optimal, Rabu lalu.

BACA JUGA: Polisi tangkap empat tersangka kerusuhan Babarsari

Dari hasil diskusi, kata Kustini, inisiatif untuk membentuk dan mengembangkan BUMDes tergantung pada keberanian masing-masing lurah. Jika lurah memiliki kreativitas dan keberanian untuk memulai BUMDes, upaya dapat dilakukan untuk mengembangkan desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Lurah harus berani memperkuat komunitasnya dengan mengembangkan BUMDes. Namun tidak hanya butuh keberanian, lurah juga perlu tetap berhati-hati. Dia harus mematuhi aturan dan peraturan yang ada,” katanya.

Kustini kemudian mencontohkan pengelolaan Desa Wisata Pujon Kidul, Malang yang dilakukan oleh BUMDes setempat. Menurutnya, BUMDes mampu mengelola BUMDes dengan baik dan benar.

“Ini awalnya inisiatif Lurah dan diprakarsai oleh Mr orang yang tertarik yang ada di desa. Kami akan mencoba mengubah apa yang sedang dilakukan di sini [Malang] ke Kabupaten Sleman,” katanya.

BACA JUGA: 19 anggota Khilafatul Muslim di Sleman mendeklarasikan pencabutan baiat

Ia berharap kunjungan tersebut dapat membantu meningkatkan pengembangan potensi BUMDes-BUMDes dan pokdarwis-pokdarwis di Sleman. Pembangunan tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Jika BUMDes dan Pokdarwis berjalan dengan sebaik-baiknya, tentu akan berdampak pada perekonomian kemudian kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menyatakan Kabupaten Malang dianugerahi bentang alam dan laut yang cukup luas.
Seperti Gunung Merapi di Sleman, Kabupaten Malang memiliki beberapa gunung seperti Gunung Kawi, Gunung Arjuno, Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Dijelaskannya, Kabupaten Malang secara geografis merupakan wilayah terluas kedua (3.500 km) di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi. Malang juga memiliki 112 pantai yang dikelola oleh BUMDes.

Setidaknya ada 3-4 desa wisata di Kabupaten Malang yang mampu berkembang bahkan menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Indonesia. Salah satunya adalah desa wisata Pujon Kidul.

Berkat keseriusan dan kerja keras masyarakat, kata Didik, Pujon Kidul mampu menjelma menjadi desa wisata dalam waktu yang relatif singkat. Dalam waktu sekitar dua tahun, desa yang semula masuk dalam daftar desa tertinggal bisa menjadi desa yang mampu memberikan kesejahteraan ekonomi bagi warganya.

“Pendapatan Asli Daerah [PAD]Awalnya sekitar Rp 120 juta hingga Rp 300 juta. Namun setelah dikembangkan, pendapatan PAD sudah mencapai Rp 1,6 miliar,” ujarnya.

Didik berharap replika dari Kabupaten Sleman hingga Kabupaten Malang ini mampu mengembangkan desa wisata di Sleman. Pasalnya, Sleman juga merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak sektor pariwisata.

“Kabupaten Sleman sebenarnya telah berhasil mengembangkan pusat pariwisata. Meski demikian, saya merasa terhormat Malang dipercaya sebagai tempat studi replika,” kata Didik.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button