Kunjungi Makam Bung Karno, Puluhan Akademisi dari Seluruh Dunia Menginspirasi Semangat Tiga Konferensi - WisataHits
Jawa Barat

Kunjungi Makam Bung Karno, Puluhan Akademisi dari Seluruh Dunia Menginspirasi Semangat Tiga Konferensi

TIMESINDONESIA, BLITAR – Sebanyak 33 akademisi dari 33 negara mengunjungi makam Bung Karno di Desa Bendogerit, Kota Blitar pada Kamis (10/11/2022). Para akademisi mendatangi makam penerbit yang dipimpin Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Tampak mendampingi pimpinan DPD PDIP Jatim. Tampak pula pimpinan DPC PDI sedang memperjuangkan kota dan kabupaten Blitar.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan kedatangan para akademisi itu untuk merevitalisasi semangat Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non-Blok dan Konferensi Antarbenua di Havana, Kuba.

“Mereka terus mengobarkan pikiran Bung Karno. Yang dianggap sebagai terobosan saat itu dan memiliki relevansi yang sangat tinggi dengan kondisi saat ini,” ujarnya.

Hasto-Ziarah-2.jpg

Menurut Hasto, hingga saat ini dunia menghadapi berbagai isu geopolitik. Sementara itu, pada Konferensi Asia-Afrika, Bung memperkenalkan pentingnya prinsip non-intervensi. Bung Karno memperkenalkan pentingnya membangun soliditas antarbangsa dan juga mengutamakan kerjasama ekonomi dan budaya untuk meningkatkan kualitas peradaban manusia.

“Semangat ini akan ditumbuhkan pada acara di makam Bung Karno kali ini,” imbuhnya.

Hasto mengatakan sebagai tuan rumah, pihaknya mengucapkan terima kasih dan menyambut baik setiap ide dari akademisi dalam menggali pemikiran yang muncul pada ketiga konferensi tersebut. Ia berharap mereka menjadi orang-orang yang mengagumi Bung Karno dan terus mengobarkan semangat tiga konferensi tersebut.

Hasto-Ziarah-3.jpg

“Mereka dikejutkan dengan makam Bung Karno yang begitu sederhana, kemudian saya jelaskan bahwa Bung Karno adalah corong rakyat Indonesia,” kata Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto menyatakan bahwa makam Bung Karno berada di Kota Blitar, padahal Bung Karno berkehendak ingin dimakamkan di Bogor Slate. Menurutnya, Bung Karno akhirnya dimakamkan di Kota Blitar, namun karena situasi politik saat itu, ada kekhawatiran yang tidak semestinya dari rezim Orde Baru.

“Inilah kisah penerbit kami yang terus menginspirasi tidak hanya masyarakat Indonesia. Tapi terbukti dengan hadirnya para akademisi ini,” ujarnya.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button