Kunjungan ke Le Jardin, pelopor masakan Barat di Belitung - WisataHits
Jawa Tengah

Kunjungan ke Le Jardin, pelopor masakan Barat di Belitung

JawaPos.com – Tersebarnya destinasi wisata di Belitung merupakan peluang baru bagi para pengusaha kuliner. Gastronomi berkembang. Salah satunya adalah Le Jardin.

restoran Makanan barat menyajikan steak sebagai hidangan utama. Makanan daging sapi digandrungi oleh para pecinta kuliner di negeri Laskar Pelangi.

Restoran yang terletak di Jalan Pattimura Tanjung Pandan No 10 ini terlihat nyentrik. Konsep restoran mengusung tema outdoor yang memberikan pengunjung perasaan berada di taman. Pengunjung juga bisa melihat secara langsung bagaimana daging diproses sebelum disajikan sebagai steak. “Kami meliput seluruh makanan barat,” kata Syafriani Salamah, pemilik Le Jardin.

Ani – begitu sapaan akrab Syahfriani Salamah – dan suaminya Thierry Batric tahu persis bagaimana mengolah daging sedemikian rupa sehingga terasa enak di lidah dan enak di perut konsumen. Mereka secara sadar memilih daging sapi dari luar negeri yang kualitasnya terjamin. “Daging (sapi) di Indonesia tidak bisa digunakan untuk memanggang, apalagi pada tingkat kematangan sedang,” ujarnya.

Di Le Jardin, pengunjung belajar tentang kematangan steak. Mulai dari raw, blue rare, rare, medium rare, medium, medium good, well done to meluap. Bagi penggemar steak, pilihan tingkat kematangan biasanya tergantung selera. “Mereka yang akrab dengan orang Indonesia biasanya dinasihati dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, orang asing umumnya memilih steak matang sedang dan langka. Daging yang disajikan tidak terlalu matang. Ciri-cirinya dapat dikenali dari warna daging bagian luarnya, yaitu abu-abu kecokelatan dan bagian dalam berwarna merah.

“Jadi daging yang Anda pilih harus benar-benar bersih dan sehat agar tidak sakit perut saat memakannya,” ujarnya.

Thierry dan Ani mengaku di Prancis mereka menggunakan standar restoran saat memasak dan menyajikan makanan barat. Kebetulan, Thierry adalah warga negara Prancis. Di Belitung, keduanya dianggap sebagai pionir restoran western food yang mengutamakan kualitas makanan. “Jadi kalau mau menikmati autentik French western food nggak harus ke Paris,” kata Ani, lalu tersenyum.

Selain memperluas khazanah kuliner di Belitung, Ani dan Thierry berharap resto yang sudah buka sejak Agustus 2020 ini dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke “Pulau Timah”.

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button