KSAU Persembahkan Kalipepe Memorial, Ungkap Kenangan Tak Terlupakan Alumni AAU 65 - WisataHits
Jawa Barat

KSAU Persembahkan Kalipepe Memorial, Ungkap Kenangan Tak Terlupakan Alumni AAU 65

MYLESAT.COM – “Simbol Kalipepe adalah Perjuangan, Pengabdian dan Persaudaraan yang tentunya banyak menginspirasi kita sebagai generasi muda.”

Pernyataan tersebut disampaikan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di akhir sambutannya usai peresmian Tugu Peringatan Kalipepe di Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah pada Kamis (12/1/2022). Tak lupa KSAU memberikan penghormatan terakhir kepada KSAU Marsekal (Pur) Rilo Pambudi ke-11 yang hadir.

Foto bersama KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo bersama keluarga Kalipepe Alumni AAU 65. Foto: beny adrian/mylesat.com

Tentunya yang dimaksud KSAU dengan Kalipepe bukanlah salah satu tempat wisata yang sedang viral di Boyolali, Jawa Tengah. Kali Pepe adalah sebuah sungai di tengah kota dengan panjang 60 km dan wilayah administrasi meliputi Boyolali, Karanganyar dan Surakarta.

Tugu Kalipepe yang dimaksud di sini sebenarnya adalah tugu peringatan yang didirikan sebagai bukti pengabdian alumni AAU 65. Kalipe sendiri merupakan nama perkumpulan yang dipilih oleh alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 65 yang alumninya adalah Marsekal (Pur) Rilo Pambudi.

KSAU menuturkan, Pangkalan TNI AU Adi Sumarmo yang dulu bernama PAU Panasan memiliki kenangan tak terlupakan bagi masyarakat Kalipepe. Di sinilah pada tahun 1961 mereka mengikuti pelatihan dasar militer di Pusat Pendidikan Militer Angkatan Udara untuk pertama kalinya.

Marsekal (Pur) Rilo Pambudi didampingi KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo melihat roster AAU 65. Foto: beny adrian/mylesat.com

“Tempat ini tentu penuh kenangan dan tak terlupakan bagi keluarga besar Kalipepe,” kata Marsekal Fadjar.

“Sejarah panjang TNI Angkatan Udara juga diwarnai dengan tinta emas oleh perjuangan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1965 yang dikenal dengan nama Kadett Kalipepe 65,” kata KSAU.

Para senior sebelum kita adalah kebanggaan bangsa, lahir dari almamater tercinta Akademi Angkatan Udara. Sebagai Kepala Staf Angkatan Udara, saya senang bergabung dengan para tetua keluarga besar Kalipepe untuk berbagi kenangan masa lalu yang telah menjadi para tetua.
Petugas di tempat bersejarah ini,” jelas Fadjar.

KSAU berharap Tugu Peringatan Kalipepe selalu menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus atas prestasi dan kontribusi yang telah dipersembahkan para senior Kalipepe.

Peringatan Kalipepe bertujuan untuk memberikan motivasi dan inspirasi bagi generasi penerus TNI AU. Foto: Beny Adrian/mylesat.com

Asal Usul Kalipepe

Larut malam, 106 calon kadet AAU tiba di Pangkalan Udara Panasan pada 18 November 1961. Mereka tiba di Solo untuk mengikuti pelatihan dasar kemiliteran di Pusdiklat TNI AU.

Dua petugas pertama dipercayakan kepada mereka, sehingga totalnya menjadi 108 orang. Dua barak didirikan, yang menjadi tempat tinggal sementara bagi kami kaum Katar.

Di tengah minimnya penerangan, para Catar yang kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang kereta api dari Bandung, mendengar gemericik air dari sungai. Dalam suasana minim pencahayaan, mereka menemukan aliran yang jernih.

Panglima TNI Marsekal Fadjar Prasetyo menyampaikan sambutan usai peresmian tugu peringatan Kalipepe. Foto: Beny Adrian/mylesat.com

Gagasan air sungai yang dingin tentu saja menyegarkan tubuh mereka yang lelah, berkeringat, dan kotor. Tanpa menunggu aba-aba, mereka menceburkan diri ke sungai.

Beberapa sudah merendam tubuh mereka saat mandi. Sebagian lainnya mencuci muka dan sebagian menyikat gigi yang tentu saja kotor. Setelah selesai bersih-bersih, satu persatu mereka keluar dan menuju barak masing-masing.

Keesokan paginya mereka dikejutkan oleh kenyataan yang sangat mengejutkan.

Ternyata sungai yang tadi malam mereka gunakan untuk membersihkan diri dll adalah aliran pembuangan kotoran manusia dari hilir. Sungguh mengejutkan. Bayangkan berbagai bentuk horor. Namun anehnya, Marsda (Pur) FX Suwarno mengatakan tidak ada yang sakit.

Panglima TNI Marsekal Fadjar Prasetyo bersama keluarga besar Kalipepe AAU 65 Foto: beny adrian/mylesat.com

“Itu adalah salam yang tidak akan pernah kami lupakan,” kenangnya.

Meski kondisi barak cukup layak, namun minimnya fasilitas penunjang yang sangat diperlukan seperti air bersih memaksa mereka mencari sumber air di sumur-sumur rumah warga sekitar atau di Kali Pepe (Kali Pepe) setiap selesai latihan. Yang jelas, tidak mundur ke hilir.

Bertepatan dengan pelatihan pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno mengumumkan konfrontasi militer dengan Belanda yang masih menduduki Irian Barat. Meskipun demikian, latihan militer tetap berjalan dengan lancar dan aman dalam situasi tersebut.

Setelah menjalani serangkaian kegiatan dengan intensitas tinggi mulai dari latihan menembak, latihan tempur, halang rintang, berbaris, perawatan senjata dan latihan disiplin, mereka dinyatakan lulus dengan gemilang.

KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menandatangani prasasti di tugu Kalipepe. Foto: Beny Adrian/mylesat.com

Tapi perjuangan belum berakhir. Selanjutnya, pada bulan Mei 1962, sebagian dikirim ke AAU di Yogyakarta dan sebagian lagi ke AAU di Lanud Husein Sastranegara di Bandung untuk melanjutkan pelatihan taruna AAU.

Kesuksesan Diksarmil di Panasan, Solo tidak hanya menorehkan sejarah tetapi juga memberikan dampak dan membawa hikmah bagi kehidupan taruna AAU lulusan tahun 1965 itu. Mereka juga menamai komunitas mereka Kalipepe karena ingatan akan aliran limbah di sungai.

Total taruna AAU yang terdaftar saat itu sebanyak 108 orang. Selama mengikuti pelatihan dasar kemiliteran, Lanud Panasan dibimbing oleh Kapten Tjondro. Sedangkan Komandan Kompi LMU Herling Saroingsong, Peleton I dipimpin oleh SMU Muis, Peleton II oleh SMU Iskandar dan Peleton III oleh SMU Sukardjo.

Kapolri Marsekal Fadjar Prasetyo memulangkan keluarga besar Kalipepe dengan pesawat khusus yang disiapkan TNI AU dari Pangkalan TNI AU Adi Sumarmo. Foto: Beny Adrian/mylesat.com

Menurut catatan mylesat.com, Asosiasi Kalipepe bisa disebut sebagai kelompok pertama Akademi Angkatan Udara. AAU sendiri diresmikan pada 26 Juli 1965 dengan membawa spanduk bertuliskan moto “Vidya Karma Vira Pakca” dan diserahkan Presiden kepada Panglima Akademi Angkatan Udara Jenderal Komodor Udara Dono Indarto.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button