Kota Surabaya meraih peringkat A dalam Indeks Reformasi Birokrasi - WisataHits
Jawa Timur

Kota Surabaya meraih peringkat A dalam Indeks Reformasi Birokrasi

jakarta

Pemerintah Kota Surabaya berhasil meningkatkan kategori Indeks Reformasi Birokrasi dari BB menjadi A (sangat baik). Pencapaian peringkat A ini menjadikan City of Heroes satu-satunya kota di Indonesia yang meraih prestasi tersebut.

Capaian tersebut disampaikan saat pembekalan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin tentang tematik reformasi birokrasi, Senin (5/12). Sedangkan hasil penilaian secara resmi telah diserahkan pada acara Penghargaan Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Departemen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) hari ini.

“Tentu capaian ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk tidak mengganggu kerja reformasi birokrasi yang berdampak pada warga negara. Pencapaian ini harus memotivasi kita untuk bekerja lebih keras lagi dan tidak berpuas diri,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulis yang diunggah, Selasa (12/6/2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Indeks Reformasi Birokrasi merupakan skor yang mengukur capaian bentuk birokrasi dengan sekitar 132 komponen. Mulai dari mengelola perubahan lingkungan organisasi, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga nilai persepsi korupsi yang melibatkan survei eksternal.

Selain itu, Eri menjelaskan bahwa reformasi birokrasi merupakan alat hulu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat. Di Surabaya, katanya, reformasi birokrasi bukan sekadar urusan administrasi, tapi harus berdampak pada kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat.

“Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, setiap kerja birokrasi harus berdampak. Tidak mungkin pemerintah kota sibuk sendiri tapi tidak berpengaruh pada masyarakat. Oleh karena itu, di semua tingkat Kota Surabaya, kami sekarang mengukur semua programnya dengan target yang jelas. Kemacetan, kemiskinan, pengangguran, bahkan sampai SOP antrian RS kita jelasin targetnya,” kata Eri.

Eri juga mencontohkan rangkaian program kerja masyarakat yang tumbuh dari reformasi birokrasi. Salah satunya adalah “Rumah Padat Karya” yang memanfaatkan aset “idle” Pemkot Surabaya untuk kemudian dijadikan gedung komersial bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bangunan komersial tersebut antara lain kedai kopi, barber shop, laundry, tempat cuci mobil, kawasan urban farming dan perikanan, destinasi wisata, sentra produksi kue, dan lain sebagainya. Program tersebut telah menyerap ribuan tenaga kerja dari kalangan MBR.

“Dengan reformasi birokrasi yang kemudian melahirkan program-program inovatif seperti Rumah Padat Karya, Surabaya berhasil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara signifikan sebesar 2,06 persen dari 9,68 persen pada Agustus 2022 menjadi 7,62 persen pada Agustus 2022. Persentase penduduk “Kita juga berhasil menekan kemiskinan hingga 4,72 persen. Semua itu akan kita kelola terus melalui kerja birokrasi yang berdampak,” ujar Eri.

Pemerintah Kota Surabaya tidak hanya mendapat nilai A untuk reformasi birokrasi, tetapi juga meningkatkan peringkat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari BB (baik) menjadi A (sangat baik). Eri mengatakan pemeringkatan ini merupakan yang pertama kali dilakukan Kota Surabaya untuk SAKIP. SAKIP menilai sekitar 120 indikator yang secara kaku dan terukur menghitung akuntabilitas kinerja birokrasi.

“Untuk akuntabilitas kinerja, kami terus melakukan beberapa perbaikan. Bagaimana dengan pohon kinerja atau cascading, kami melakukan perincian kinerja dan indikator kinerja secara mendetail. Menjadi jelas siapa melakukan apa dalam birokrasi. Jadi tidak tumpang tindih, kolaboratif, sehingga dampak program ke masyarakat lebih terasa,” pungkasnya.

(pf/ega)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button