Kota Kediri Nol kasus PMK, optimalisasi vaksinasi - WisataHits
Jawa Timur

Kota Kediri Nol kasus PMK, optimalisasi vaksinasi

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kota Kediri seminggu terakhir telah bebas dari PMK atau penyakit mulut dan kuku. Hingga 16 September 2022, tidak ada tambahan hewan ternak yang terpapar COVID-19 atau disebut juga dengan nol kasus tambahan, menurut Kepala Dinas Keamanan Pangan dan Ternak Kota Kediri M. Ridwan.

Catatan terakhir menyebutkan bahwa setidaknya 370 hewan ternak terpapar PMK, termasuk 6 ekor kambing mati. Ridwan menambahkan, keenam kambing yang mati tersebut merupakan kambing yang berasal dari luar kota. Setibanya di kota Kediri, meski sebenarnya sakit, kondisinya tampak sehat.

Hal ini karena ketika kambing terkena PMK, gejalanya berlangsung lebih lama daripada sapi dan gejalanya lebih samar, akhirnya mati setelah pengobatan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada.

“Di Kota Kediri nol. Tapi bukan berarti PMK selesai, tapi karena mungkin pemahaman masyarakat yang lebih baik akan membuat bahaya PMK semakin sadar,” kata Ridwan, Selasa (20/9/2020). /2023).

Untuk mencegah PMK berkembang lagi, Ridwan mengatakan pihaknya kini berupaya mengoptimalkan pasokan vaksin PMK ke peternakan di Kota Kediri. Vaksinasi sapi atau ternak lain yang berpotensi terkena PMK direkomendasikan.

Pekan lalu, Kota Kediri baru menerima 2.100 dosis vaksin PMK untuk pencegahan DKPP. Hewan yang berpotensi terkena penyakit mulut dan kuku secara bertahap divaksinasi. Fokus vaksinasi sendiri adalah pada sapi, lebih ke arah sapi potong. Sapi perah di Kota Kediri sudah mendapat dosis pertama dan sebagian juga sudah mendapat vaksin.

Target vaksinasi juga mencakup sapi yang sebelumnya terinfeksi PMK yang saat ini sedang dalam pemulihan. Namun, pada sapi yang telah terkena PMK, vaksinasi diberikan setelah 2 bulan pemulihan. Selain sapi, alokasi vaksin PMK juga akan menyasar kambing atau domba di Kota Kediri.

“Tentunya untuk penjatahan tahap ketiga ini, kami akan lebih cenderung untuk memberikannya kepada sapi yang belum mendapatkan vaksin karena berdasarkan data yang kami kumpulkan, sapi yang divaksinasi, saat masih dalam dosis pertama, menunjukkan kekebalan. ke PMK rata-rata sudah mulai menularkan imunitas,” kata Ridwan.

Sedangkan daerah yang menjadi fokus vaksinasi adalah daerah dengan ternak besar, seperti: B. di wilayah Pesantren dan Mojoroto.

Menurut data DKPP, sebanyak 4.301 ekor sapi di Kota Kediri saat ini harus divaksinasi. Selain itu, ada juga 41 ekor kerbau dan 5.416 ekor kambing atau domba yang perlu mendapat vaksin PMK.

Di sisi lain, para peternak juga semakin berpengalaman dalam menangani PMK. Makan hewan yang sakit harus diatur dan diberi makan. Para peternak juga mengandalkan jamu kunyit, jahe yang dicampur dengan daun pepaya bahkan terkadang dicampur dengan madu. Sedangkan untuk perawatan kaki ada yang menggunakan kapur mati yang dioleskan pada kaki.

Sedangkan untuk kegiatan pasar hewan, penjualan yang diperbolehkan saat ini hanya penjualan kambing. Sapi tidak boleh mengingat risiko besar yang mereka hadapi. PMK ditularkan lebih cepat dan berbahaya pada sapi.

“Untuk pengangkutan ternak antar daerah, kami masih berharap menggunakan SKKH (surat keterangan sehat hewan). Kami belum bisa memperdagangkan ternak (di pasar hewan). Karena risikonya masih sangat tinggi,” kata Ridwan.

Sebelumnya, pasar hewan di Kota Kediri ditutup mulai 28 Mei hingga 24 Juni 2022. Pasar hewan di Kota Kediri baru dibuka kembali pada 2 Juli 2022.

**)

Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button