Kota Kediri, 1.143 tahun | Radar Kediri - WisataHits
Jawa Timur

Kota Kediri, 1.143 tahun | Radar Kediri

Meskipun Tanggal telah berlalu sedikit, saya masih ingin mengucapkan “Selamat Hari Jadi ke 1143 Kota Kediri”. Dengan usia tersebut, Kota Kediri termasuk dalam 10 kota tertua di Indonesia. Sembilan kota lainnya: Palembang, Salatiga, Magelang, Surabaya, Bau-Bau, Ambon, Banda Aceh, Tegal, dan Padang.
Sebagai sejumlah kota tertua, kota-kota ini seharusnya lebih maju dari kota-kota lain. kemajuan dalam peradaban. Dan kemajuan dalam hal pembangunan pembangunan.
Kota Kediri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Bawah: Kota Kediri merupakan kota terkaya ketiga di Indonesia. Di bawah Jakarta Pusat dan Teluk Bintani. Ukurannya adalah PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), salah satu set data ekonomi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi di suatu wilayah.
Data BPS menyebutkan, PNB Kota Kediri pada 2018 mencapai 291,48 juta rupiah per kapita, jauh melampaui kota Surabaya yang hanya 132,48 juta rupiah per kapita. Itu angka yang besar untuk sebuah kota besar.
Meski ada yang berpendapat bahwa tingginya PDRB di Kediri disebabkan Gudang Garam, salah satu jawara industri rokok terbesar di Indonesia. “Apakah Anda mencoba membayangkan jika kota Kediri akan menjadi Garam tanpa Gudang?” itu komentar sarkastik. Kemudian ada lagi pendapat Nyinyir yang mengatakan, “Hal ini dikarenakan kota Kediri hanya terdiri dari tiga kecamatan. Jadi lebih mudah untuk mengatur dan mengelola.”
Itu berarti selalu ada orang yang memiliki pendapat meremehkan semua yang kita lakukan. Bertentangan dengan pendapat sinis ini, tidak perlu merekomendasikannya. Jangan biarkan mereka mengabaikan Anda.
Bisa jadi, tingginya PDRB di kota Kediri sebenarnya merupakan kontribusi dari Gudang Garam. Namun ada juga kontribusi dari sektor lain. Yakni dari pihak UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Sektor UMKM ini merupakan sektor ekonomi sekunder. Dan menurut data BPS, jumlah lini usaha sekunder UMKM di Kota Kediri mencapai lebih dari 80 persen. Ini merupakan jumlah tertinggi di Jawa Timur. Kontribusi sektor usaha sekunder memberikan kontribusi terhadap pundi-pundi kekayaan di Kota Kediri.
Keunggulan lain dari kota Kediri, kota ini dinobatkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai kota yang memiliki indeks kebahagiaan tertinggi di Indonesia. Menurut BPS, Indeks Kebahagiaan adalah ukuran subjektif dari perkembangan yang ditawarkan untuk melihat bagaimana orang mempersepsikan apa yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menyusun Indeks Kebahagiaan, BPS menggunakan 19 indikator yang mencakup tiga dimensi kehidupan. Yaitu: kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup.
Jadi, ketika Kota Kediri dinobatkan sebagai kota dengan indeks kebahagiaan tertinggi, berarti kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup masyarakat Kota Kediri dapat dikatakan cukup baik. Alias ​​cukup nyaman dan bahagia.
Namun, beberapa keunggulan kota Kediri masih belum “menendang”. Ini seperti memasak, bukan “maknyus”. Bagi orang luar yang mengunjungi kota Kediri, tidak ada ikon, tidak ada yang mengesankan.
Bagi yang datang ke kota Kediri dengan kereta api, kondisi stasiun jauh dari kesan “wow”. Bahkan, terlihat agak kumuh dan sempit.
Bagi mereka yang melewati kota Kediri tidak ada tanda, tidak ada gerbang dan tidak ada monumen selamat datang yang mengesankan. Atau kagum. Jadi, pada akhirnya, transit melalui kota Kediri tidak berbeda dengan transit melalui kota lain.
Padahal, Kota Kediri dibelah oleh Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo. Dari kota-kota lain yang dilalui Sungai Brantas, Kota Kediri memiliki pemandangan yang paling indah. Karena itu, Ridwan Kamil, arsitek ternama Indonesia yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat, sepakat merancang Brantas Park di tepi Kali Brantas di Kota Kediri. Bisa jadi, seperti Ridwan terpesona dengan pemandangan kota yang indah yang dibelah oleh Sungai Brantas.
Namun, keindahan pemandangan kota Kediri dengan bagian Sungai Brantas seolah tersembunyi. Tidak terlihat oleh siapapun yang melewati kota Kediri. Seharusnya ini bisa menjadi ikon. Dapat menjadi daya tarik bagi kota Kediri. Siapa pun yang datang dan melintasi kota Kediri akan terpesona oleh keindahan Sungai Brantas yang membelah kota Kediri dengan Taman Brantasnya.
Kota Kediri juga memiliki Gunung Klotok yang terletak di kaki Gunung Wilis. Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 536 meter di atas permukaan laut ini memiliki bentuk unik menyerupai wanita yang sedang tidur. Oleh karena itu, gunung ini dijuluki “Sleeping Beauty”. Saya mendaki gunung, meskipun tidak sampai ke puncak. Saya melihat pemandangannya cukup eksotis. Bisa melihat kota Kediri dari ketinggian.
Di sekitar Gunung Klotok saat ini sudah cukup ramai oleh para pendaki. Juga yang ingin jogging atau bersepeda di sekitar Gunung Klotok. Area di sana juga sering digunakan untuk outbond. Arena sepeda gunung, termasuk sepeda motor trail.
Jadi, Gunung Klotok justru menjadi magnet yang mampu menarik wisatawan. Gunung Klotok sebenarnya sudah menjadi “gula”, jadi “semut” sudah datang. Sayangnya, “Magnet” dan “Gula” masih belum dioptimalkan. Belum ada “pengobatan” yang signifikan. Jadi, tetap terkesan “apa adanya”.
Sangat buruk. Eman jika potensi Gunung Klotok tidak dioptimalkan. Di sana bisa dikembangkan menjadi wisata olahraga yang memacu adrenalin. Dapat digunakan untuk berlari, hiking, dan trekking.
Kios-kios yang berjejer di kawasan Gunung Klotok perlu ditonjolkan. Tersusun rapi. Kesan kumuh dihilangkan. Menunya unik dan beda, dengan packaging yang keren.
Kemudian buat acara tahunan yang penuh gaya. Yang mampu memukau dan membuat kagum siapa saja yang menyaksikannya.
Nuwun sewu Mas Abu (Walikota Kediri). Catatan ini hanya diskusi. Mewakili masyarakat Kota Kediri yang sungguh-sungguh menginginkan kotanya menjadi kota yang membanggakan, menyenangkan, bahagia dan sejahtera. Anda sudah memiliki slogan menarik yang Anda serukan pada peringatan HUT Kota Kediri ke-1143. Yaitu: Rise Together, Sa Set…Des. Sat Set artinya cepat dan lincah. Des berarti terarah, efektif dan efisien. (Kritik dan Saran:[email protected]/IG:kum_jp)

Source: radarkediri.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button