Magelang News - BBPOM Semarang dan PKK Magelang memantau kesehatan pangan - WisataHits
Jawa Tengah

Magelang News – BBPOM Semarang dan PKK Magelang memantau kesehatan pangan

BERITAMAGELANG.ID – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang bekerja sama dengan Tim Mobilisasi PKK Kabupaten Magelang dan Puskesmas Sanitarian melakukan pemantauan keamanan dan sanitasi pangan fasilitas penyajian mie dan bakso di sekitar Destinasi Superprioritas Borobudur, Kabupaten Magelang. , untuk menjual. Meliputi Kecamatan Borobudur, Mertoyudan, Salaman, Mungkid dan Muntilan. Jenis makanan yang dipantau antara lain mie bakso, mie jawa, bakwan kawi malang, dan mie kopyok.

“Kami telah bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Magelang sejak Agustus lalu, memantau dan mengambil sampel beberapa bahan makanan. Salah satu tujuannya adalah untuk memastikan masyarakat mendapatkan makanan yang aman, sehat, dan higienis,” kata Sandra MP, Kepala BBPOM Semarang Linthin pada margin tempelan stiker “Makanan Aman dari Bahan Berbahaya dan Sehat” di Borobudur, Jumat (10/10). 14/2022).

Sandra mengatakan selain Kabupaten Magelang, pihaknya juga melakukan hal yang sama di Kota Semarang. Dua daerah ini dipilih karena prevalensi bahan makanan, terutama pasta, cukup tinggi. Di sisi lain, khusus untuk Kabupaten Magelang untuk mendukungnya sebagai destinasi wisata prioritas utama yang ditetapkan pemerintah, yaitu Borobudur.

“Untuk partisipasi PKK, karena kadernya ada dimana-mana. Jadi kita lebih mudah untuk berkoordinasi dan berkomunikasi,” lanjutnya.

Ia mengatakan dari target 160 sampel mie yang diambil di lima kecamatan di Kabupaten Magelang, diperoleh 163 sampel. Dari jumlah tersebut, 162 sampel layak untuk dikonsumsi. Hanya ada 1 sampel yang masih membutuhkan bantuan karena masih mengandung bahan berbahaya formalin dan boraks.

“Untuk pencapaian ini, bersama TP PKK Kabupaten Magelang, kami menempelkan stiker di warung tempat kami mengambil sampel, yang menyatakan tidak menjual makanan yang mengandung zat berbahaya. Ini juga sebagai bentuk apresiasi bagi para dealer,” jelasnya.

Sedangkan untuk sanitasi higiene (HS) dari 160 fasilitas, terdapat 37 fasilitas yang masuk dalam kategori tidak memenuhi syarat higiene sanitasi. Kemudian terdapat 35 instansi yang masuk dalam kategori HS risiko sedang dan dua instansi yang masuk dalam kategori HS dan tidak memenuhi persyaratan.

“Terhadap dua yang masuk dalam kategori non-compliance, kami akan mendampingi mereka agar bisa dipromosikan ke kategori low risk,” harapnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin menyambut baik dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan BBPOM Semarang. Menurutnya, ini merupakan langkah preventif dan promotif yang baik.

Dia berterima kasih atas undangan untuk berkolaborasi dan akan terus meningkatkan pengetahuan dengan para pemangku kepentingan untuk membantu pemerintah, khususnya dalam mengantisipasi penyebaran bahan makanan berbahaya.

“Akhirnya, kami meminta agar kegiatan tersebut tidak sekedar formalitas dan fenomenal, tetapi harus dilanjutkan dengan kegiatan lainnya,” imbuhnya.

Source: beritamagelang.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button