Kota Batu memperluas pasar produk apel lokal - WisataHits
Jawa Timur

Kota Batu memperluas pasar produk apel lokal

Kota Batu memperluas pasar produk apel lokal

Malang Raya (ANTARA) – Pemerintah Kota Batu di Jawa Timur berupaya meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar produk apel yang sejatinya menjadi identitas kota wisata ini.

Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, Kamis di Kota Batu, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan sejumlah petani apel di wilayah Kota Batu dalam waktu dekat untuk mengatasi keluhan petani.

“Kita akan coba mengartikulasikannya karena kalau (apel) itu ikon, harus produk utamanya, termasuk bagaimana mendistribusikan dan memasarkan produk yang memang disukai masyarakat,” ujarnya.

Aries menjelaskan, potensi kawasan Kota Batu yang memiliki ratusan hotel dan menjadi destinasi wisata di Jawa Timur ini bisa menjadi wadah pemasaran produk apel hasil produksi petani lokal.

Menurutnya, potensi pasar produk apel yang dihasilkan petani dinilai masih cukup menjanjikan. Produk Apple juga diharapkan menjadi lebih kompetitif di masa depan.

“Harus lebih kompetitif (dengan produk impor), apel kita harus lebih segar dan menarik karena apel ini tidak berasal dari mana-mana, melainkan produk lokal,” ujarnya.

Ditambahkannya, banyak masyarakat yang menganggap produk apel lokal Kota Batu kalah bersaing dengan produk impor. Namun, ia yakin produk apel lokal memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan produk impor.

“Kita perlu mengubah pola pikir masyarakat bahwa buah lokal tidak bisa bersaing, tidak. kita lebih baik Kalau lebih mahal, tidak juga, karena pangsa pasar kita tertutupi oleh impor. Tapi kalau kita pasarkan secara masif, saya rasa (produk) kita akan lebih murah. “, dia berkata.

Untuk mendongkrak potensi apel dan berbagai komoditas lain yang dihasilkan Kota Batu, lanjutnya, pemerintah daerah akan melakukan pemetaan. Pemetaan ini perlu dilakukan agar setiap desa yang ada memiliki produk unggulannya masing-masing.

“Saya sudah sampaikan ada 19 desa, kita akan buat petanya, yang punya produksi sayur-sayuran, yang menjaga produksi buah-buahan, sehingga saling menguntungkan dan tidak bersaing dengan daerah dalam satu daerah,” ujarnya.

Dengan memetakan dan memprioritaskan produk unggulan di setiap desa, diyakini juga akan mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Batu. Berbagai potensi tersebut juga akan membuat wisatawan lebih lama tinggal di Kota Batu.

“Masyarakat mungkin merasa tiga hari tidak cukup untuk Kota Batu, tapi cukup empat hari. Pada akhirnya ekonomi berjalan dan tumbuh karena tidak semua orang sama. Tapi ketika semua orang sama, akhirnya orang bosan dengan buah,” ujarnya.

Kota Batu dikenal sebagai kota apel karena memiliki produk apel yang berkualitas tinggi dan diproduksi di tanah yang subur. Ada empat jenis apel yang menjadi ikon kota Batu, yaitu apel Manalagi, Rome Beauty, Anna dan Wangling.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button