Konsep pariwisata di kawasan heritage Bandar Grisse dinilai belum jelas, Dewan Minta Pelaksana menyiapkan RENCANA POLITIK & PEMERINTAH yang menyeluruh - WisataHits
Jawa Tengah

Konsep pariwisata di kawasan heritage Bandar Grisse dinilai belum jelas, Dewan Minta Pelaksana menyiapkan RENCANA POLITIK & PEMERINTAH yang menyeluruh

Segmen kawasan wisata Gresik Heritage, Jalan Basuki Rahmat (Abdul Aziz Qomar/Klikjatim.com)

KlikJATIM.Com | Gresik — Pembangunan dan perabotan kawasan kota tua Gresik yang akan disulap menjadi wisata heritage bertajuk Bandar Grisse, akan selesai bulan ini.

Selanjutnya pengelolaan kawasan wisata dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Gresik, sedangkan pembangunan infrastruktur fisik dilakukan dan dibiayai oleh pemerintah pusat.

Baca juga: Bandar Grisse Raih Juara 2 East Java Tourism Award 2021

Meski hampir rampung, diyakini pemerintah Gresik tidak mempersiapkan pengembangan kawasan tersebut, terutama untuk menarik wisatawan.

Karena itu, Komisi III DPRD Gresik berencana memanggil Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DCKPKP) dan Balai Prasarana Permukiman Daerah (BPPW) Jawa Timur untuk meminta penjelasan.

Abdullah Hamdi, anggota Komisi III DPRD Gresik, mengatakan hingga saat ini belum ada pembahasan anggaran atau rencana pengembangan kawasan Bandar Grisse setelah bangunan fisik selesai dibangun.

“Juga tidak ada anggaran dan tidak ada perencanaan untuk mendukung kawasan wisata heritage agar bisa dimaksimalkan seperti daerah lain,” ujarnya.

Hamdi mengatakan dalam pembahasan rencana APBD 2023, tidak ada rincian anggaran untuk pengembangan wisata kota tua.

“Misalnya ada rencana, nilainya 8 miliar rupiah yang tersebar di beberapa OPD terkait dan detail programnya, nah itu belum ada,” ujarnya.

Dia khawatir puluhan miliar dolar yang dikeluarkan pemerintah pusat untuk pengembangan kawasan wisata akan sia-sia karena wisatawan yang datang semakin sedikit.

“Itu harus kita pikirkan,” tambahnya.

Agar warga atau pengelola properti tidak hanya mengecat, dewan juga menghimbau adanya peraturan daerah khusus, misalnya tentang warna bangunan.

Belum lagi tata letak perdagangan di sepanjang segmen wisata kota tua. Menurut Hamdi, ini sangat dibutuhkan.

“Misalnya sekarang banyak cafe, warung makan dan lain sebagainya, nanti kalau ada yang mau jual oleh-oleh harus diatur,” ujarnya.

Agar konsep pariwisata matang, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kantor CKPKP dan BPPW untuk membahas implementasi pengelolaan pariwisata Bandar Grisse.

“Karena diprediksi akan menjadi wisata kota-kota kuno seperti Semarang dan Jakarta, maka kita perlu mematangkan konsep untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat,” pungkasnya.

Baca juga: Proyek restrukturisasi kota tua Gresik mendapat tambahan waktu, direncanakan selesai akhir Oktober

Pada kesempatan lain, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPPW Jatim, Rekyan Puruhita Sari menegaskan, setelah pembangunan kawasan wisata heritage itu selesai, pengelolaan dan pengembangan selanjutnya akan diserahkan kepada Pemkab Gresik.

“Rencananya akan siap pada 14 Oktober,” katanya. (judi)

Source: klikjatim.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button