Kondisi di beberapa taman mengkhawatirkan | Radar Malang Online - WisataHits
Jawa Timur

Kondisi di beberapa taman mengkhawatirkan | Radar Malang Online

KOTA BATU – Kondisi beberapa taman di Kota Batu sangat memprihatinkan. Padahal keberadaan taman ini dulunya sudah tidak asing lagi bagi warga sebagai tempat tujuan wisata dan sebagai tempat bermain. Tapi banyak kondisi seperti kurang perawatan.

Seperti di Taman Kenanga, di dalam pot bunga terdapat tiga tanaman sejenis palem yang berlogo Kota Batu. Namun, ketiganya tidak mulus. Tanaman mengering dan pot pecah di sana-sini. Lucunya bangku taman banyak yang hilang dan hanya tinggal pondasinya saja. Pantauan Radar Batu, ada tiga bekas titik temu di sekitar taman bermain anak tersebut.

Selain itu, taman bermain anak-anak juga terlihat kumuh di sana. Slide dan jungkat-jungkit terlihat keropos dan berkarat. “Itulah mengapa saya terkejut bagaimana area taman muncul. Tidak ada uang untuk pemeliharaan atau penggantian tersebut. Sebagai orang tua, saya sejujurnya takut membiarkan anak-anak saya bermain di sini sendirian,” kata salah satu pengunjung, Hasnah Ayu, dalam wawancara dengan wartawan surat kabar ini, Senin (15 Agustus).

Kekhawatiran itu muncul karena dia tidak ingin bayinya yang berusia di bawah lima tahun menyentuh mainan besi. Ia menyarankan agar pemerintah kota mengganti taman bermain anak dengan bahan yang aman seperti taman bermain di alun-alun.

“Faktanya, fokusnya tidak hanya di alun-alun. Karena kita juga membutuhkan taman untuk bermain dengan anak-anak kita. Lha, kalau tempatnya sudah terlalu penuh. Tetapi bahkan di sini, situasinya tidak sepadan. Padahal kita sebagai masyarakat juga membutuhkan fasilitas umum yang layak,” ujarnya.

Ketika reporter surat kabar ini masuk lebih jauh. Kesan tidak terawat menjadi semakin jelas dalam jepretan mata. Jauh di belakang adalah teater mini yang penuh dengan vandalisme. Daerah itu penuh dengan rumput liar. Ketika Anda melihat ke kiri, Anda semakin menggelengkan kepala. Karena ada dua sangkar burung berkarat. Sebuah sangkar berisi empat burung burung tersayang dengan jagung kering dan jangkungan di dalamnya. Sedangkan sangkar yang satunya lagi kosong, hanya diisi rumput liar.

“Kalau bisa ditambah fasilitasnya. Apapun itu, yang penting nyaman. Bisa juga pohonnya supaya tidak terlalu kering,” serunya.

Hal yang sama tidak jauh berbeda dengan kondisi di Taman Hutan Raya Kota Jalan Sultan Agung. Dari tempat parkir ke taman, tangganya tidak mulus. Semakin dalam Anda pergi, semakin kering kondisinya. Mulai dari daun kering yang berserakan dan bertumpuk dimana-mana hingga tanaman kering.

Sebagian besar pengunjung taman hiburan juga harus merawat anak-anak mereka. Inilah yang dilakukan Agus Budi, warga Sisir, bersama ketiga cucunya.

“Dari sudut pandang saya, taman itu jelas kurang perawatan dalam kondisi ini. Kalau datang ke sini, saya sering bertanya-tanya apakah daun keringnya masih perlu ditumpuk atau sumber daya manusianya yang kurang,” ujarnya.

Seperti pengunjung Taman Kenanga, ia juga berharap adanya revitalisasi taman bermain anak. Karena bahkan game yang tersedia perlahan-lahan menjadi keropos dan berkarat. Selain itu. Alat bermain yang disediakan hanya mengesankan untuk anak-anak di atas usia lima tahun. Bahkan anak kecil pun membutuhkan tempat bermain.

“Sebagai gereja yang sering merawat anak-anak di sini juga, saran saya adalah untuk lebih memperhatikan mereka. Nanti ditambah tanaman lagi dan yang terpenting taman bermain anak-anak diupdate,” tutupnya.

Dari mata wartawan surat kabar ini, ternyata juga ada bekas pondasi paviliun sebelum meninggalkan lokasi. Tapi tidak ada bangunan fisik. Selain itu, banyak ornamen lampu yang berkarat dan rusak. Sebaik Taman skate apa yang ada pada akhirnya. Tampaknya sangat kering tanpa tanda-tanda penggunaan komunitas yang terlihat. (lima/penutup)

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button