Klaten memiliki singkapan batu tertua di pulau Jawa, berusia 98 juta tahun! - WisataHits
Jawa Tengah

Klaten memiliki singkapan batu tertua di pulau Jawa, berusia 98 juta tahun!

TRIBUNJOGJA.COM – Ternyata Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memiliki batuan tertua yang pernah ditemukan di pulau Jawa.

Batuan tersebut berada di kawasan Bayat Geoheritage, yang diusulkan sebagai geopark nasional.

Selain di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, batuan metamorf juga ditemukan di Ciletuh, Sukabumi dan Karangsambung, Kebumen.

Batuan metamorf tersebut diyakini sebagai fondasi pulau Jawa.

“Kabupaten Bayat memiliki potensi yang luar biasa, salah satunya karena kondisi geologi yang ditandai dengan ditemukannya batuan tertua di Pulau Jawa yaitu batuan metamorf yang berusia 98 juta tahun,” kata Sri Mulyani, Bupati von Klaten, pada pembukaan kabupaten Bayat. FGD Geoheritage Klaten di Aula Pemerintah Kabupaten Klaten, Selasa (11/01/2022).

Sri Mulyani mengaku berdosa jika tidak memberikan dukungan dan dorongan agar Bayat Geoheritage Usulan menjadi Geopark Nasional karena banyaknya geologi dan keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

Mengingat keragaman dan keunikan geologi di kawasan Geoheritage Bayat, sudah sepantasnya kawasan tersebut ditetapkan sebagai geopark nasional yang bermanfaat bagi pendidikan dan pariwisata.

“Bayat Geoheritage ini, Alhamdulillah Pemilik tanah sadar melindungi mereka dan tidak menjualnya ke penambang,” katanya.

Di Bayat, kata Mulyani, juga terdapat beberapa kerajinan dan potensi alam yang kaya seperti Rawa Jombor yang saat ini sedang ditata sejak tahun 2021.

Selain itu, ada juga Bukit Sidoguro yang terletak satu kompleks dengan Rawa Jombor.

“Warna batik di Bayat juga bagus, kami juga punya keramik lurik dan wedis juga untuk dilestarikan untuk kami,” katanya.

Kepala Badan Litbang Bappeda Klaten, Muhammad Umar Said menambahkan, batuan tertua di Pulau Jawa ditemukan di Bayat, Klaten, yang memiliki singkapan metamorf sebagai batuan dasar, seperti di Karangsambung, Kebumen dan Ciletuh, Sukabumi.

“Sudah menjadi geopark nasional Karangsambung dan Ciletuh. Oleh karena itu, Kecamatan Bayat di Kabupaten Klaten dengan keanekaragaman dan keunikan geologinya layak untuk ditetapkan sebagai salah satu geopark nasional,” ujarnya.

Tekad Bayat Geoheritage untuk menjadi geopark nasional akan bermanfaat bagi pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan pariwisata.

Geopark Bayat sendiri juga merupakan salah satu upaya Bupati dan Wakil Bupati Klaten dalam melaksanakan program prioritas yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2021-2026.

“Salah satu program prioritas ini bertujuan untuk mempromosikan daya tarik wisata dengan tetap fokus pada kelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Selain itu, Geopark Bayat juga berperan penting dalam mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang menjadi prioritas nasional.

Berdasarkan hasil verifikasi lapangan sebelumnya, lanjut Umar Said, Geoheritage Bayat memiliki 13 titik usulan tapak yang terdiri dari 12 titik usulan di Kecamatan Bayat dan 1 titik di Kecamatan Wedi.

“Dari titik-titik geoheritage tersebut telah dikondisikan dengan persetujuan pemilik tanah, baik masyarakat Perhutani maupun kepala desa, sehingga titik-titik geoheritage tersebut dapat dilindungi dan dikembangkan menjadi geoheritage, yang diharapkan menjadi geopark,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button