Kisah di balik berdirinya Masjid Lautze 3 di Cirebon - WisataHits
Jawa Barat

Kisah di balik berdirinya Masjid Lautze 3 di Cirebon

Cirebon

Di Indonesia, masjid biasanya dilengkapi dengan kubah dan menara. Namun, di Kota Cirebon, Jawa Barat, terdapat sebuah bangunan masjid dengan tampilan yang tidak biasa. Dilihat dari bentuk dan namanya, masjid ini secara umum terlihat berbeda dengan masjid lainnya.

Tidak ada kubah atau menara di masjid ini. Hanya saja pada fasad depan bangunan masjid terdapat ornamen yang menggambarkan bentuk kubah.

Menariknya, masjid dua lantai ini justru dihias dengan ornamen khas China. Begitu juga namanya. Nama masjid ini tidak menggunakan bahasa Arab seperti masjid kebanyakan.

Masjid ini bernama Lautze 3. Lokasinya berada di tengah deretan bangunan komersial atau pertokoan di kawasan Jalan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Di bagian depan masjid terdapat pintu utama dengan sentuhan warna merah dan kuning. Sementara itu, dinding depan di sekitar pintu masuk utama hampir seluruhnya berwarna hijau dengan kombinasi garis-garis hitam.

Nuansa China juga terlihat saat memasuki interior bangunan masjid. Terutama di area mihrab yang juga didominasi oleh garis-garis hijau, kuning, merah dan hitam.

Masjid Lautze 3 dikelola oleh pengurus Yayasan Haji Karim Oei Cabang Cirebon. Desain masjid sengaja dihadirkan sedemikian rupa agar bisa menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat keturunan Tionghoa yang ingin memeluk agama Islam. Meski demikian, masjid ini tetap dibuka untuk umum.

Kedepannya pengurus Yayasan Haji Karim Oei Cabang Cirebon yang mengelola Masjid Lautze 3 ini bahkan berencana menambah beberapa ornamen China lainnya seperti lampion dan lain sebagainya.

“Kenapa desainnya lebih banyak dihias dengan ornamen khas China, karena tujuannya agar warga Tionghoa yang ingin beragama Islam mendapat tempat,” kata Direktur Yayasan Haji Karim Oei Cabang Cirebon Harry Saputra Gani With detikJabarakhir-akhir ini.

“Jadi di Masjid Lautze Cirebon, diharapkan warga keturunan Tionghoa yang ingin mualaf bisa bertanya. Karena banyak juga orang keturunan Tionghoa yang ingin mualaf, mereka bingung mau kuliah di mana,” tambah Harry.

Masjid Lautze 3 di Cirebon memiliki dua lantai dan dapat menampung sekitar 80 jamaah. Setiap hari masjid ini aktif digunakan untuk shalat lima waktu. Yaitu mulai dari sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Selain itu, masjid ini juga digunakan untuk salat Jumat.

Harry juga menjelaskan sejarah dan makna di balik penamaan Masjid Lautze 3. Menurutnya, nama Lautze yang diberikan untuk masjid ini diambil dari sebuah nama jalan di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dimana di jalan tersebut pertama kali dibangun Masjid Lautze.

“Jadi nama Lautze sebenarnya diambil dari nama jalan. Ini Jalan Lautze di Jakarta. Masjid Lautze pertama kali dibangun di jalan ini. Kemudian Masjid Lautze juga ada di Bandung. Dan yang ketiga di Cirebon,” ujarnya.

Saksikan video “Masjid Lautze tempat ribuan warga Tionghoa menunaikan Syahadat”.
[Gambas:Video 20detik]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button