Kesiapsiagaan sumber daya manusia menjadi kunci untuk mengelola pergeseran tren pariwisata pascapandemi Covid-19 - WisataHits
Yogyakarta

Kesiapsiagaan sumber daya manusia menjadi kunci untuk mengelola pergeseran tren pariwisata pascapandemi Covid-19

Wakatobi

Perbesar

Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang gencar dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) sejak awal tahun 2022, kini telah memasuki fase 2 dan akan berlanjut hingga tahun 2023.

Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Martini Mohamad Paham mengatakan, mengembangkan desa wisata membutuhkan kemauan sumber daya manusia untuk mengaktifkan potensi yang dimiliki.

“Yang tidak kalah penting adalah penyiapan sumber daya manusia yang memiliki standar mutu pelayanan dan kapasitas di bidang pariwisata dan industri kreatif,” ujarnya.

Pada pembukaan Sosialisasi Sadar Wisata tahap ke-2 yang digelar serentak pada Senin (28/11) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif menekankan pentingnya pelayanan prima sebagai salah satu elemen terpenting. yang perlu ditingkatkan untuk mendorong pengembangan desa liburan.

Mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Desty Murniati, Koordinator Substansi Pemberdayaan Masyarakat Wilayah 1, mendorong peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desa wisata.

“Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya penerapan Sapta Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Kelestarian Lingkungan) dan manajemen konflik,” ujar Desty saat menghadiri sosialisasi di Desa Wisata Kahianga, Tomia.

Sedangkan salah satu unsur terpenting dalam kesadaran pariwisata adalah pelayanan prima bagi wisatawan, kata Associate Expert Analis Kebijakan Rinto Taufik Simbolon yang juga mewakili Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat membuka sosialisasi secara terpisah di West Desa Palahidu, Pulau Binongko, Wakatobi pada hari yang sama, mengedepankan aspek keramahan dan kerelaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

“Wisata itu mudah dan murah, senyum saja, sapa, sapa, sapa. Kita juga harus bisa menghargai dan menghargai orang atau turis yang berkunjung ke kita. Pariwisata adalah jiwa harus rela melayani. Pola pikir dan niat kita harus positif,” kata Rinto.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button