Kerusuhan “teror” di Candi Borobudur berhasil ditanggulangi oleh Satuan Brimob Polda Jateng – JURNAL POLISI - WisataHits
Jawa Tengah

Kerusuhan “teror” di Candi Borobudur berhasil ditanggulangi oleh Satuan Brimob Polda Jateng – JURNAL POLISI

JPPOS.ID, Magelang, Jawa Tengah – Pada Sabtu (17/12/2022) pagi, terjadi insiden “teroris” di objek wisata candi Borobudur. Seorang turis telah “disandera” oleh teroris dan sebuah “bom” bahkan telah ditemukan di objek wisata utama pemerintah.

Namun, turis yang disandera itu akhirnya dibebaskan dan bom berhasil dijinakkan dan diledakkan di tempat oleh Satuan Brimob Polda Jateng.

Peristiwa itu merupakan bagian dari rangkaian “simulasi penanganan teror” yang dilakukan Satuan Brimob Polda Jateng. Latihan tersebut melibatkan personel dari Satuan Brimob Polda Jateng bersama Gegana, Polres Magelang, Balai Konservasi Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB). Latihan ini dipimpin oleh Kompol Jon Peri, SH bersama Wakil Komandan Satuan Brigade Mobil (Wadansat) Polda Jawa Tengah AKBP Arif Agung Winarno.

Wadansat Brimob Polda Jateng AKBP Arif Agung mengatakan tujuan pelaksanaan simulasi ini terutama untuk menghadapi Nataru tahun 2022. Simulasi dilakukan di tempat-tempat wisata yang menjadi prioritas pemerintah sehingga dapat mengantisipasi kejadian yang dapat dikategorikan sebagai teror.

“Oleh karena itu langkah-langkah latihannya kami lakukan dan latihannya langsung diterapkan melalui simulasi pada objek-objek vital, seperti yang kami lakukan hari ini di kawasan wisata Candi Borobudur,” terangnya.

Terkait dengan latihan yang melibatkan 75 Sat Brimob dan kerjasama dengan stakeholder lainnya, Arif Agung mengatakan, dengan adanya simulasi ini, Candi Borobudur akan melibatkan semua pihak ketika ada insiden di objek wisata utama.

“Baik dari keselamatan pertama maupun dari keselamatan objek lainnya, kita perlu bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya,” jelasnya.

Arif Agung mengatakan, skenario yang dilakukan mulai pukul 04.30 WIB itu mensimulasikan penyanderaan turis, penemuan bom, pembongkaran, dan selanjutnya pembebasan sandera.

“Jadi ini semua adalah simulasi dari kejadian yang sebenarnya dan begitulah cara kami mengalami kejadian yang sebenarnya. Misalnya, jika ditemukan bom, atau sandera di tempat wisata atau objek vital, kami akan menangani mereka dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Saat pendeteksian bom, jika tidak bisa dibawa, maka akan dimusnahkan/diledakkan di tempat,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Jateng melalui Direktur Humas Kombes Iqbal mengatakan, simulasi dilakukan untuk melatih kesiapan aparat Polri, khususnya Brimob, untuk mengantisipasi sekecil apapun infeksi polisi di masyarakat.
Simulasi ini akan terus dilakukan, terutama di lokasi-lokasi ramai jelang Nataru.

“Karena hari raya Nataru cukup ramai. Ngomong-ngomong, untuk besok Minggu (18/12/2022) kita lakukan di stasiun Semarang antara stasiun Tawang dan stasiun Poncol, kita belum tahu itu,” pungkasnya. (Widodo).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button