Kemenparekraf perkuat peran pelaku di sektor pariwisata sebagai mesin ekonomi - WisataHits
Yogyakarta

Kemenparekraf perkuat peran pelaku di sektor pariwisata sebagai mesin ekonomi

Salah satu upaya menggali potensi desa wisata melalui nilai tambah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan Program Pelatihan Sadar Pariwisata 5.0 bagi pemangku kepentingan pariwisata di wilayah Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memaparkan bagaimana para pelaku sektor pariwisata dapat berperan sebagai mesin penggerak perekonomian kota, khususnya di desa-desa wisata.

“Desa pariwisata diharapkan mampu mengurangi urbanisasi masyarakat karena banyak kegiatan ekonomi yang dapat diciptakan di desa,” kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Martini Mohamad Paham, dalam siaran persnya, Rabu (19/ 10/2022).

Salah satu upaya untuk menggali potensi desa wisata agar dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan mendayagunakan potensi tersebut. Menurut Martini, nilai tambah itu adalah mengembangkan potensi wisata sedemikian rupa sehingga tidak hanya terlihat.

“Tetapi juga bisa dilakukan (do), belajar (learn) atau membeli (buy) sehingga pengembangan pariwisata menjadi motor penggerak ekonomi desa dan menekan laju urbanisasi,” jelasnya.

Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan melalui program Pengembangan Pariwisata Terpadu dan Berkelanjutan (P3TB), pihaknya telah berperan aktif dalam mendukung peningkatan dan penyiapan sumber daya manusia yang handal dan profesional di bidang pariwisata dan industri kreatif melalui penerapan Tourism Awareness. Pelatihan 5.0.

“Saya ingin desa wisata terus berbenah melalui pelatihan ini dengan meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya menjadi desa wisata yang mandiri, berdaya saing dan menjadi mesin revitalisasi ekonomi di sektor pariwisata dan kreatif,” kata Sandiaga.

Membuka pelatihan inovasi produk dan pengembangan kapasitas pariwisata di Wakatobi, Glory Hastanto, perwakilan Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata, juga menegaskan keberhasilan penguatan potensi desa wisata akan menarik wisatawan dan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa.

“Desa wisata dengan daya tarik yang kuat, maka wisatawan yang datang ke desa kami mendatangkan pemasukan bagi kami,” ujarnya.

Dijelaskannya, konsep desa liburan adalah mengintegrasikan seluruh sumber daya desa. Sumber daya yang dapat dikembangkan untuk pariwisata agar semua potensi yang ada dapat mengembangkan kekuatan pasarnya masing-masing. Untuk itulah Glory mengajak generasi muda stakeholder pariwisata Wakatobi untuk bersemangat bergerak dan melakukan perubahan positif di daerahnya masing-masing.

Undangan serupa disampaikan Direktur Pariwisata Wakatobi Nadar. Ia berharap para peserta pelatihan dapat membangun pariwisata di desa-desa wisata sehingga dapat menjadi sumber belajar bagi desa-desa lain di masa depan.

Nadar menekankan pentingnya menjaga pengembangan pariwisata dalam koridor pariwisata hijau berkelanjutan. Dimana terjadi harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan.

“Kita harus menyeimbangkan bagaimana Wakatobi menjaga keseimbangan ekonomi, tetapi pada saat yang sama juga harus memiliki dampak sosial budaya yang positif dan meminimalkan dampak lingkungan atau ekologi yang negatif,” katanya.

Secara keseluruhan, pelatihan sadar wisata akan menargetkan tokoh masyarakat di 65 desa wisata pada tahun 2022, dengan tujuan di enam tujuan wisata prioritas, yaitu Danau Tobase, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Lombok, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button