Kemenparekraf Latih Stakeholder Pariwisata di Labuan Bajo - WisataHits
Yogyakarta

Kemenparekraf Latih Stakeholder Pariwisata di Labuan Bajo

Peran aktif masyarakat menjadi kunci pengembangan pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di awal rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata (KSW) tahap kedua, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan program pelatihan bagi pemangku kepentingan pariwisata. Pelatihan tersebut dinilai menjadi pendorong yang tepat untuk pengembangan diri, terutama untuk meningkatkan keterampilan, memperkuat inovasi produk pariwisata dan meningkatkan kapasitas di sektor pariwisata dan industri kreatif.

“Saya mengajak pemangku kepentingan di bidang pariwisata dan industri kreatif, baik yang sudah berkecimpung di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk lebih berkembang dan mengasah keterampilan yang diperlukan. Untuk produk yang kami tawarkan, bagaimana kami melayani dan meyakinkan wisatawan agar memiliki citra yang baik,” kata Frans Teguh, Pj Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam keterangannya, Senin (5,9/2022). .

Hal itu disampaikannya saat pelatihan yang berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Pada kesempatan ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menekankan pentingnya kontribusi sumber daya manusia bagi pengembangan desa wisata. Frans berharap dari pelatihan yang dilakukan akan muncul para pelaku pariwisata yang handal, khususnya di desa-desa wisata. “Tunjukkan semangat dan motivasi, jangan hanya jadi penonton tapi jadi aktor,” ujarnya.

Pius Baut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, mengatakan peran aktif masyarakat menjadi kunci pengembangan pariwisata yang akan berdampak positif bagi perekonomian. Oleh karena itu, Pius mengajak warga untuk memperkuat kapasitasnya dan secara bijak memanfaatkan peluang untuk memperluas pengetahuan, wawasan dan teknologi agar potensi alam Manggarai Barat yang indah dan kaya dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.

Setelah sektor pariwisata dibuka kembali, jumlah kunjungan wisatawan masih sekitar setengah dari kunjungan wisatawan pra-pandemi yang mencapai sekitar 240.000. Sebelumnya, komposisi wisman yang datang lebih banyak asing, kini 80 persen wisman yang datang adalah wisman.

“Mari kita berdiri, mari kita bertanya apa yang bisa kita lakukan. Kekurangan kita tambah hari ini dari segi pengetahuan, pengetahuan dan teknologi, juga dari segi pengembangan produk, desain, dll,” kata Pius.

Tahap pelatihan ini merupakan tahap kedua dari rangkaian program KSW. Tahap pertama, yakni sosialisasi, berlangsung Maret-Juli lalu. Pelatihan di kawasan Labuan Bajo ini diikuti oleh 45 stakeholder pariwisata dari tiga desa wisata yaitu Desa Wisata Golo Mori, Desa Wisata Pasir Panjang dan Desa Wisata Papagarang.

Pada 2022, tokoh masyarakat akan ditawarkan kegiatan pelatihan di 65 desa, dengan tujuan di enam tujuan wisata prioritas, yaitu Danau Tobase, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button