Kemenko Marvels Soroti Sampah di Pantai Selatan Bali - WisataHits
Jawa Barat

Kemenko Marvels Soroti Sampah di Pantai Selatan Bali

mandi

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyoroti keberadaan puing-puing kapal di berbagai pantai di wilayah selatan pulau Bali. Selain itu, sebagian besar limbah pengiriman adalah plastik.

“Di Bali, di pantai banyak sampah plastik. Bukan hanya plastik, semua jenis sampah. Tapi yang paling dominan adalah plastik karena tidak akan hilang, akan terus ada di lingkungan,” kata Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah dan Sampah Kemenko Perekonomian Marves Rofi Alhanif saat konferensi pers di Seminyak, Badung, Bali. , Rabu (11/2/2022). ).

Menurut Rofi, sampah laut merupakan masalah lintas negara. Karena sampah terbawa kemana-mana oleh arus saat berada di lautan. Sampah dari Indonesia bisa sampai ke negara lain dan hanya beredar di lautan domestik.

Akibat adanya sampah di lautan, Bali akhirnya menjadi salah satu yang terkena dampak puing-puing kapal. Di penghujung tahun hingga Januari, banyak sampah yang biasanya terdampar di pantai-pantai di Bali selatan.

“Sebagian sampah tidak hanya berasal dari Bali, bisa juga dari luar Bali karena terbawa arus laut. Sebagian konon berasal dari pulau Jawa. Di sisi lain, saat arus mengalir ke Barat, sampah dari Bali juga masuk ke Jawa. lintas batas alam,” ujarnya.

Menurut Rofi, ada berbagai upaya untuk mencegah sampah masuk ke laut. Salah satunya memasang jebakan di sungai untuk mencegah sampah masuk ke laut.

Dia mengatakan organisasi lingkungan Sungai Watch telah memasang ratusan perangkap sampah dari daerah Ubud ke sungai-sungai di sekitar Denpasar dan Badung. Baginya sangat penting untuk mengurangi pembuangan sampah ke laut.

“Sangat penting untuk mengurangi sampah laut. Karena sudah mengalir ke laut, bisa kemana saja dari Bali ke luar Bali atau dari Jawa atau Timur ke Bali tergantung arus. ” dia berkata.

Selain memasang perangkap sampah di sungai, upaya juga dilakukan untuk menghilangkan sampah laut. Pihaknya mengaku telah membantu pemerintah Kabupaten Badung (Pemkab) Badung untuk membuang sampah yang terdampar dengan menyediakan alat berat untuk mengumpulkan sampah tersebut.

Selain itu, juga ada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Permen Parekraf) tentang pengelolaan sampah plastik di wisata laut. Dengan peraturan ini, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif dapat mendukung kota dalam pembuangan sampah.

“Oleh karena itu, ada dukungan khusus dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada Pemkab Badung untuk membersihkan sampah di sepanjang Kuta. Maka saat ini ada 300 orang yang melakukan itu siap di daerah sepanjang pantai untuk membuang sampah yang masuk. Jadi itu salah satu cara untuk menghadapinya,” jelasnya.

Tonton video “Inovatif! Satpam ini ubah sampah plastik jadi bahan bakar
[Gambas:Video 20detik]
(irb/dpra)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button