Kemendagri mengakui realisasi penerimaan Sumbar pada Musyawarah Nasional Pendapatan Belanja Daerah 2022 - WisataHits
Yogyakarta

Kemendagri mengakui realisasi penerimaan Sumbar pada Musyawarah Nasional Pendapatan Belanja Daerah 2022

gubernur Sumbar (Sumatera Barat) Buya Mahyeldi beserta Walikota dan Bupati dan Pedagang Forkopimda se-Sumatera Barat menghadiri Rakor Pendapatan dan Belanja Daerah Nasional 2022 dan Penyerahan Dana Penyertaan Pajak Provinsi Sumbar yang dipersembahkan kepada seluruh Bupati/Walikota se-Barat Sumatera di pemutaran perdana ZHM Padang, Jumat (12/8/2022).

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Dirjen Pengembangan Keuangan Daerah Agus Fatoni ini mengatakan tujuan dari rapat koordinasi ini adalah untuk mendorong pemerintah daerah melaksanakan APBD baik dari sisi anggaran pendapatan maupun anggaran belanja daerah.

Baca juga: Wisata di Sumatera Barat: Masa Kecil Bung Hatta di Museum Tempat Lahirnya di Bukittinggi

“Kami berharap dengan adanya Rakornas masing-masing daerah ini belanja akan meningkat dan penyerapan anggaran juga meningkat. Tren belanja pemerintah awal tahun ini cenderung rendah, begitu juga dari sisi penerimaan,” kata Agus.

Fatoni juga berterima kasih kepada Pemprov Sumbar yang telah menghasilkan pendapatan yang cukup baik, yakni mencapai 59,35 persen. Realisasi pendapatan tertinggi dicapai provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Barat.

Baca Juga: Wisata Sumbar: Menikmati Keindahan Nagari Pariangan, Desa Wisata di Kabupaten Tanah Datar

Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi mengucapkan terima kasih atas ditetapkannya Provinsi Sumbar menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Pendapatan dan Belanja Daerah Nasional 2022.

“Kepercayaan ini menjadi penyemangat dan motivasi bagi kami di Sumbar untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan pendapatan dan belanja daerah,” kata gubernur.

Gubernur juga menyebut pembangunan daerah di Sumbar, yaitu tugas PPPK dibiayai oleh pemerintah daerah.

“Kami di daerah sangat membutuhkan dukungan dari pusat untuk maju dalam pembangunan. Apalagi, penambahan PPPK ini sangat memberatkan daerah, khususnya di Sumatera Barat. Penambahan PPPK berdampak positif dalam mendukung kerja pemerintah di birokrasi, namun selain itu PPPK juga berdampak negatif yaitu tergerusnya pembiayaan anggaran di daerah,” kata gubernur.

Selain itu, gubernur juga mengusulkan sembilan proyek prioritas
Pemerintah pusat akan dilaksanakan pada tahun 2022. Proyek tersebut didasarkan pada permasalahan dan kebutuhan di Sumatera Barat yaitu pembangunan jalan Bunga Tanjung – Teluk Tapang, pembangunan kapal penyeberangan perintis untuk Kepulauan Mentawai, pembangunan Pelabuhan Padang Aro – Lubuk Malako, Lubuk Malako – Abai Sangir, Jalan Abai Sangir – Sei Dareh.

Selain itu, pembangunan flyover I tampak samping, pembangunan jalan pasar baru Alahan Panjang, penyiapan akses Detail Engineering Design (DED) Teluk Tapang hingga Sumut, serta percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi. pengerdilan.

Source: padang.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button