Saat musim liburan, warga Jogja lebih memilih berdiam diri di rumah - WisataHits
Yogyakarta

Saat musim liburan, warga Jogja lebih memilih berdiam diri di rumah

jogja

Jogja merupakan salah satu tujuan utama wisatawan domestik maupun mancanegara. Jogja pasti akan dipadati wisatawan saat musim liburan.

Penumpukan wisatawan di tempat wisata dan titik keramaian, sehingga kepadatan lalu lintas saat musim liburan di kawasan Yogyakarta atau Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) seolah menjadi gambaran yang lumrah. Pemerintah setempat kerap mengimbau warga Jogja untuk “mengalah” dan “diam di rumah” saat tidak ada keperluan mendesak. Warga Jogja diminta untuk sementara memberi ruang bagi wisatawan yang berlibur di kota wisata dan budaya ini.

Sejumlah warga Jogja bertemu detikJateng memahami istilah-istilah ini. Salah satunya Fruline Olivia, warga Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY. Dia juga memutuskan untuk tinggal di rumah.

“Malasnya lagi, yang di Jogja kebanyakan liburan dari luar, jadi malas macet. Saya cuma liburan dekat Bukit Bintang saja beli kuota bisa mentok sampai berapa menit. Lebih baik santai di rumah saja,” kata Fruline Olivia dalam wawancara, Selasa (27/12/2022).

Senada dengan Melinda Aisyah, warga Kapanewon Depok, Sleman, DIY, mengaku selalu berada di rumah selama musim liburan. Ketika dia ingin keluar, dia lebih memilih untuk lebih fleksibel pada hari kerja.

“Ya, saya terlalu malas untuk keluar dan keluar dari kemacetan, apalagi sekarang sudah lama juga musim hujan. Karena sudah tahu Malioboro dan destinasi lainnya pasti ramai, lebih baik hindari itu, bisa ditunda sampai liburan selesai,” kata Melinda Aisyah.

Warga lainnya, Alief Rohman, mengaku sudah terbiasa dengan fenomena kemacetan dan keramaian di Jogja saat liburan.

“Ya saya paham kemacetan di sana (destinasi wisata), saya hafal kemacetan di mana saya hapal,” kata warga Kapanewon Cangkringan, Sleman, DIY ini.

“Bagusnya Jogja ramai secara ekonomi dan juga bisa jalan-jalan karena pariwisata,” lanjutnya.

Namun, Rohman berharap adanya manajemen lalu lintas yang lebih baik, terutama terkait kemacetan di jalur wisata.

“Sebenarnya bisa disiasati, mungkin dengan angkutan umum yang diprioritaskan, seperti arah ganjil genap atau pemblokiran jalur. Kaliurang saja lalu lintasnya lebih banyak, terencana, rekayasa lalu lintas seperti ini,” ujarnya.

Ia pun berharap tidak ada lagi himbauan bagi warga Jogja untuk berdiam diri di rumah selama musim liburan ke depannya. Menurutnya, pemerintah harus bisa meminimalisir dampak keramaian wisatawan agar warga Jogja tetap bisa keluar rumah.

Halaman berikutnya, laporan UGM.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button