Kelan Conggah Lamongan Menu Kuliner Enak dan Nikmat di Tepian Sungai Bengawan - WisataHits
Jawa Tengah

Kelan Conggah Lamongan Menu Kuliner Enak dan Nikmat di Tepian Sungai Bengawan

Kelan Conggah Lamongan Menu Kuliner Enak dan Nikmat di Tepian Sungai Bengawan

Lamongan (beritajatim.com) – Kuliner merupakan subsektor industri kreatif di Kabupaten Lamongan yang memiliki potensi dan keragaman yang luar biasa. Salah satu menu yang tak kalah diburu oleh pecinta kuliner adalah Kelan Conggah.

Namun Kelan Conggah menjadi sajian utama yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Kabupaten Lamongan, tepatnya di rumah makan tepi pantai di Bengawan Solo, Desa Jatirenggo, Kecamatan Glagah. Restoran dijalankan langsung oleh Bumdes setempat.

Dijamin, suasana asri di pinggiran Bengawan Solo yang ditawarkan resto ini pasti akan menambah kenikmatan dan sensasi tersendiri saat menyantap Kelan Conggah yang tak pernah sepi pelanggan.

“Kelan Conggah adalah salah satu kuliner di sini. Conggah yang dimaksud adalah udang jumbo berukuran besar yang hidup di air tawar dan banyak ditemukan di Bengawan Solo. Conggah kemudian dipadukan dengan sayur asam kuning yang terbuat dari kunyit,” kata Kepala Desa (Kades) Jatirenggo, Tri Deasy Kusuma Ning Ayu, Sabtu (14/1/2023).

Deasy, sapaan akrab Lurah Jatirenggo, membenarkan Kelan Conggah merupakan makanan yang digemari banyak orang. Penyajiannya yang unik membuat Kelan Conggah digemari banyak kalangan. Bahkan banyak yang datang dari luar kota untuk mencoba cita rasa Kelan Conggah yang disajikan oleh resto Culinary Edge of Bengawan.

“Restoran ini resmi dibuka sekitar setahun yang lalu. Bahan baku conggae bisa kami suplai sendiri dari warga yang menggali ikan di Bengawan, sebagian juga dari budidaya tambak warga dengan biaya Rp 135.000-155.000 per kilo,” jelasnya.

Meski banyak dikunjungi pecinta kuliner, jelas Deasy, restoran Culinary Edge Bengawan ini hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 12.00 hingga 16.00 WIB. Meski begitu, puluhan kilogram congae kerap habis terjual

“Buka hari Sabtu dan Minggu. Setiap pembukaan mengkonsumsi rata-rata 30 kilogram congae. Ada juga hingga 1 ratus berat lebih per transaksi, tapi itu tergantung, karena sering kali seseorang sudah memesan. Omzetnya mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah, rata-rata Rp 8 hingga 22 juta setiap pembukaannya,” jelasnya.

Meski demikian, kata Deasy, bagi pengunjung yang ingin langsung mencoba kelezatan Kelan Conggah, tak perlu khawatir soal harga. Menu ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau dan mudah di kantong, mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 150.000 per porsi tergantung permintaan dan selera.

“Selain kelan conggah, ada juga menu masakan lain seperti rujak bumbu, kelan keting, keting penyet, bothok mangut, belut penyet, belut rica, ikan mas garing, ayam goreng dan ayam bakar urap, asam buntut dan lodeh kuthuk. Minumannya juga beragam, ada es krim Dawet tradisional, es krim Sinom, gula tebu, susu kedelai, Wedang Uwuh dan lain-lain,” jelas kepala desa yang juga gemar mengajar TK dan PAUD di desanya.

Deasy berharap Kuliner Tepi Restoran Bengawan dapat terus berkembang dan menarik lebih banyak pengunjung. Dengan demikian, akan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa.

“Semoga semakin dikenal tidak hanya masyarakat Lamongan tapi juga dari berbagai daerah. Dari hasil ini, semoga juga lebih bermanfaat bagi warga sekitar,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah mengungkapkan, kehadiran menu Kelan Conggah dapat menambah khazanah di Lamongan yang kaya akan potensi kuliner.

“Kelan Conggah merupakan salah satu kuliner khas Lamongan yang akan terus kami pasarkan sebagai brand. Kami terus mendukung desa liburan untuk menjadikannya lebih besar dan terintegrasi. Di satu sisi, kepala desa dan perangkat desa juga harus lebih inovatif dan kreatif untuk membawa potensi desanya masing-masing,” ujarnya.

Selain itu, Rubikah menegaskan pihaknya bangga dengan Desa Jatirenggo yang masih eksis dengan kulinernya Kelan Conggah. Dia berharap ini akan menarik lebih banyak pengunjung luar kota di masa depan dan semakin meningkatkan ekonomi lokal.

“Yuk bagi yang penasaran dengan Kelan Connggah, bisa datang bersama keluarga dan teman di akhir pekan. Menunya mantap, dan suasananya nyaman dan kental dengan nuansa pedesaan. Semoga Lamongan makin sukses kulinernya. Yuk, ayo kita lakukan,” tutupnya.[riq/kun]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button