Jaga Kamtib, Kapolres Didesak Tegas • Radar Jogja
RADAR JOGJA – Irjen Pol Suwondo Nainggolan resmi menggantikan Irjen Pol Asep Suhendar sebagai Kapolda DIJ. Serah terima jabatan (sertifikat) Kapolres DIJ berlangsung pada 18 Oktober lalu di Gedung Rupatama Mabes Polri Jakarta. Sementara itu, hari ini (21 Oktober) penyerahan sertifikat dilakukan di Mapolres DIJ.
Irjen Pol Suwondo Nainggolan menggantikan Irjen Pol Asep Suhendar yang pensiun. Pemindahan Kapolres DIJ yang baru tercatat dalam telegram nomor KEP/1386/X/2022 tertanggal 10 Oktober. Sementara itu, Irjen Pol Asep Suhendar telah dimutasi sebagai perwira tinggi (pati) di Polda DIJ untuk pensiun.
“Sebelum adanya sertifikat itu, Irjen Pol Asep Suhendar dan perwira baru Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengunjungi Gubernur Hamengku Buwono X di kompleks Kepatihan,” kata Kabag Humas DIJ Polda Kombes Pol kemarin (20/10) kemarin. Yuliyanto. . Sehari sebelumnya, kunjungan ke Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) DIJ.
Yuli menjelaskan, kunjungan ini merupakan tradisi yang baik. Saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal dan memperkenalkan Kapolda baru. “Nantinya akan dilakukan sertipikat Kapolres DIJ dengan acara pamit pawai pedang Pora di pelataran DIJ Polda,” kata Yuliyanto.
Gubernur HB X sendiri meminta Kapolres DIJ yang baru Irjen Suwando Nainggolan tegas dalam menjaga keamanan dan ketertiban (Kamtib) kasus. Selain itu, jika sudah masuk ranah kejahatan, harus diusut tuntas. Komunikasi yang baik antar Forkopimda diperlukan untuk mewujudkan wibawa kepolisian.
“Kecuali dalam kasus non-pidana, saya minta dialog digalakkan terlebih dahulu. Saya berharap, misalnya, jika ada masalah di lapangan, polisi tidak bertanggung jawab sedikit. Harus kita cermati, pimpinan daerah ada, jadi kita bersama,” kata gubernur usai menerima Kapolres DIJ yang baru di Kepatihan Jogja kemarin (20 Oktober).
Namun, pertama-tama, upaya dialog harus dilakukan. Dialog merupakan cara yang HB X anjurkan kepada pihak kepolisian untuk menciptakan keamanan dan ketertiban. Melalui dialog tersebut, efisiensi kepolisian untuk mendukung pemerintah negara dalam membangun keamanan dan ketertiban harus lebih cepat tercapai. Mengingat sifat dialogis komunitas DIJ.
Kapolres DIJ yang baru juga diminta bisa melayani masyarakat dalam dialog. Pendekatan kemanusiaan akan lebih berhasil di DIJ. Sebagai catatan, tidak ada unsur pidana dalam gesekan yang ditemukan di DIJ.
“Dialog bisa, apalagi warga DIJ rata-rata mahasiswa, tidak bisa diajak berdialog. Jadi pendekatan dialog sangat penting, kecuali dialognya menemui jalan buntu, mungkin ada strategi lain, kan? Ketika siswa diajak berdialog, mereka tidak bisa,” katanya.
Irjen Pol Suwondo mengatakan, DIJ Polda memiliki kewajiban mendasar untuk memberikan keamanan dan mendukung semua program pembangunan Pemprov DIJ. Sebagai pemilik komando tertinggi kepolisian di provinsi itu, dia akan terlibat dalam pembentukan DIJ. Terutama dalam program pembangunan dan ketahanan ekonomi.
“DIJ adalah kota pelajar dan juga kota wisata yang menjadi destinasi wisata, maka DIJ akan kami jadikan sebagai etalase kepolisian untuk membawa rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Aman, menurut Irjen Suwondo, aman menurut angka dan aman menurut selera. Keduanya merupakan hal yang telah disepakati konseptualisasi dan operasionalisasinya. Hal-hal positif yang dilakukan Kapolda sebelumnya dikembangkan lebih lanjut untuk menghadirkan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat DIJ.
Jenderal bintang dua itu mengaku sangat senang mengabdi di DIJ. Sebelumnya dia sangat akrab dengan DIJ. Kunjungan ke DIJ bukanlah hal baru baginya, meskipun ia sedang tidak bertugas. “Saya mengenalnya (HB X) karena saya membaca tentang sejarah dan perkembangan Jogja sejak kecil,” ujarnya.
Karena itulah, awalnya dia merasa sangat tidak nyaman pada pertemuan ini: “Tapi sebelumnya dia menerima diri muda dengan menyemangatinya, jadi saya yakin bisa menjalankan amanah saya dengan baik,” tambah Suwondo. (mail/wia/laz)
Source: news.google.com