Keajaiban wisata khas China ini cocok untuk dikunjungi saat liburan Imlek - WisataHits
Yogyakarta

Keajaiban wisata khas China ini cocok untuk dikunjungi saat liburan Imlek

Keajaiban wisata khas China ini cocok untuk dikunjungi saat liburan Imlek

Harianjogja.com, JOGJA—Rangkaian perayaan Imlek biasanya berlangsung selama lima belas hari. Untuk merasakan suasana yang semarak, pilihannya mungkin dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata khas China.

Komunitas Tionghoa di Indonesia tersebar di berbagai daerah. Tak heran jika banyak destinasi dan bangunan bersejarah yang bisa dikunjungi untuk berwisata dalam semangat Imlek. Asesoris berwarna merah menyala yang menghiasi setiap bangunan juga bisa menjadi spot selfie yang menarik.

Kelenteng Hong Tiek Hian

Saat berkunjung ke Surabaya sempatkan untuk mampir ke Kelenteng Hong Tiek Hian untuk melihat pementasan Wayang Potehi. Tidak hanya saat Imlek Wayang Potehi dipentaskan di sini setiap hari.

Berlokasi di Rumah Adat Cantikan di Surabaya Utara, candi ini diyakini sebagai candi tertua di Surabaya. Pertunjukan Wayang Potehi sudah ada sejak tahun 1960. Setiap harinya pertunjukan berlangsung selama 2 jam.

Kisah-kisah yang disajikan diambil dari kisah-kisah Tiongkok klasik, seperti legenda dinasti. Wisatawan juga tidak perlu khawatir, karena pertunjukan wayang tradisional dari Fujian China menggunakan bahasa Indonesia.

Museum Tjong-A-Fie

Rumah-rumah dengan gaya arsitektur Eropa, Cina, dan Melayu yang dipadukan dalam satu rumah dapat ditemukan di rumah Tjong A Fie. Rumah seluas 8.000 meter persegi di Medan ini kini menjadi destinasi wisata yang menarik.

Rumah ini milik Tjong A Fie sebagai salah satu tokoh Tionghoa di Medan. Dibangun sekitar tahun 1900, gaya arsitekturnya dipadukan untuk menampung tamu Tjong A Fie yang datang dari berbagai latar belakang pada saat itu.

Sebagian rumah tersebut masih ditempati oleh cucu Tjong A Fie. Namun, sebagian lainnya telah diubah menjadi museum sejak 18 Juni 2009. Wisatawan bisa datang setiap hari dengan membayar tiket masuk mulai Rp 35.000.

Kelenteng Tien Kok Sie

Kunjungan ke Surakarta tidak lengkap tanpa mampir ke kawasan Pasar Gede Solo. Di sebelahnya terdapat candi tertua di Indonesia yaitu Kelenteng Tien Kok Sie.

Kuil yang diperkirakan dibangun antara tahun 1745 dan 1748 ini masih berdiri hingga sekarang. Hampir semua struktur bangunan masih asli, mulai dari dua patung singa penopang bala (ciok say) yang berjaga di luar gapura, hingga tiang-tiang kayu jati yang menopang kuda-kuda berhiaskan ukiran naga.

Meski diapit ruko di area pasar, warna merah candi tetap menonjol. Selain sebagai tempat pemujaan Tridharma, banyak juga wisatawan yang datang ke pura ini untuk berswafoto

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button