Kawasan lindung semakin diminati sebagai tujuan wisata - WisataHits
Jawa Tengah

Kawasan lindung semakin diminati sebagai tujuan wisata

Kawasan lindung semakin diminati sebagai tujuan wisata

TEMPO.CO, jakarta – Kawasan lindung semakin diminati sebagai tujuan wisata. Selama 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat 5,29 juta orang mengunjungi kawasan lindung, menurut data.

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, angka tersebut terdiri dari 5,1 juta wisatawan domestik dan 189.000 wisatawan mancanegara.

“Kondisi ini lebih tinggi atau hampir dua kali lipat dibanding data tahun 2021, dimana wisatawan lokal berkunjung 2,9 juta dan wisatawan mancanegara berkunjung 12.000,” kata Siti Nurbaya dikutip dari Antara, Senin, 16 Januari 2023.

Penerimaan PNBP meningkat

Nilai Penerimaan Negara Bukan Kena Pajak (PNBP) dari retribusi masuk objek wisata alam tercatat sebesar Rp 96,7 miliar pada tahun 2022. Nominal tersebut lebih tinggi dari capaian PNBP tahun 2021 yang hanya Rp 34,2 miliar.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memprediksi jumlah kunjungan wisatawan ke cagar alam akan meningkat di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan perkembangan objek wisata alam, penerapan teknologi informasi sebagai media pemasaran dan periklanan, serta kemudahan pelayanan melalui sistem tiket elektronik.

“Sistem ini juga sebagai upaya penerapan pembatasan pengunjung atau kuota pengunjung yang ditetapkan berdasarkan hasil analisis daya dukung kawasan lindung, guna menjaga aspek konservasi,” ujar Siti.

Wisata alam ke kawasan lindung tidak hanya menghasilkan pendapatan bagi negara melalui PNBP, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi masyarakat.

Wisata kawasan lindung menggerakkan sektor riil

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, lanjut Siti, kegiatan wisata alam di kawasan lindung telah menyerap tenaga kerja sedikitnya 4.000 orang. Mereka terdaftar sebagai pekerja yang memiliki izin beroperasi di kawasan lindung.

Menurutnya, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sebagai penyedia jasa makanan dan minuman, pemandu wisata, dan penjual souvenir.

Hingga Desember 2022, komunitas yang terlibat dalam kegiatan tersebut tumbuh lebih dari 100 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Yakni, selama kurun waktu 2021 dan 2022 terjadi peningkatan pelaku wisata alam di Taman Nasional Rinjani. operator tur Berbisnis meningkat dari 70 menjadi 109 orang, pemandu wisata meningkat dari 794 menjadi 3.907 orang, pengantar barang dari 1.841 menjadi 11.577 orang.

Nilai manfaat kegiatan wisata alam di kawasan lindung juga memiliki implikasi ekonomi, contohnya wisata alam di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Jawa Barat.

Berdasarkan hasil survei pada Oktober 2021 saat PPKM Tingkat IV berlangsung, nilai manfaat TNGGP di bidang pariwisata secara umum mengungkapkan potensi pendapatan sekitar Rp173 ribu per orang per hari dan pendapatan bersih sekitar Rp134 ribu. per orang per hari. Nilai ini dihitung untuk semua jenis kegiatan wisata alam.

Pada Juli 2022, kegiatan wisata alam di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menghasilkan pendapatan Rp 471 juta bagi Kota Tunak Besopok yang terlibat dalam kegiatan pariwisata.

Nilai tersebut dihitung untuk jenis kegiatan yang menyediakan makanan dan minuman, pemandu wisata, dan penjual cinderamata yang dilakukan oleh komunitas Tanak Besopok.

Keunikan dan ciri khas suatu kawasan lindung ditinjau dari bentang alam dan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan kehidupan sosial budaya serta kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan lindung merupakan objek dan daya tarik bagi masyarakat yang mengunjungi alam dan melakukan kegiatan wisata.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan Indonesia memiliki 2.612 objek dan daya tarik wisata alam berupa pemandangan alam, air terjun, gua, laut atau pantai, danau, dan pegunungan.

Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di cagar alam antara lain berkemah, menyelam, snorkelingPendakian, panjat tebing, menikmati keindahan alam, melihat satwa liar, menjelajahi gua.

Baca Juga: Tahura Mangrove Ngurah Rai, suaka margasatwa yang disinggahi delegasi KTT G20

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button